Stats Perform
·29 Juli 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·29 Juli 2021
Mantan bek Manchester United Fabio Da Silva mengungkap bahwa ia pernah sekali menjadi korban salah sasaran dari hairdryer treatment Sir Alex Ferguson yang terkenal.
Pemain yang kini berusia 31 tahun itu mengakui, ia dan saudara kembarnya Rafael sering bertukar peran dan tak jarang mempermainkan staf United selama latihan agar membuat mereka bingung.
Akan tetapi, ada kejadian yang tak terduga ketika Ferguson mencak-mencak di ruang ganti dan bermaksud memarahi Rafael, namun yang jadi sasaran justru Fabio.
Fabio dan Rafael awalnya gabung United dari Fluminense pada Februari 2007, meski mereka belum diizinkan bermain untuk klub sampai menginjak usia 18 di musim panas berikutnya.
Keduanya mengukir total 226 penampilan untuk Setan Merah, yang mayoritas terjadi di era Ferguson sebelum manajer legendaris tersebut pensiun pada 2013.
Banyak orang biasanya bingung dengan suadara kembar ini karena mereka memang identik dan Fabio lantas membagikan kisahnya selama bermukim di Old Trafford.
“Ketika kami tiba dari Brasil, tidak ada yang bisa membedakan kami,” kata Fabio kepada The Athletic.
“Kami tiba untuk latihan dan, dalam rentang waktu beberapa menit, orang-orang akan mengucapkan ‘selamat pagi’ dua kali. Kami mendapat ucapan 'selamat pagi' dari orang yang sama beberapa menit sebelumnya dan sekarang mereka mengatakannya lagi.
"Lalu datanglah hairdryer treatment yang salah arah.
"Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak bersalah dan dia [Ferguson] menjadi lebih marah sesaat sebelum dia menyadari seluruh ruang ganti menjadi sunyi karena saya mengatakan yang sebenarnya," tambah Fabio.
“Oh, f’*cking hell’, katanya, dan kemudian semua orang tertawa terbahak-bahak. Dia juga."
Rafael juga mengungkapkan bahwa dia dan saudara kembarnya memancing kemarahan mantan kapten Liverpool Steven Gerrard, meski dia menduga itu terjadi akibat persaingan ketat antara United dan Liverpool ketimbang sesuatu yang pribadi.
“Wayne Rooney bilang kepada kami bahwa Steven Gerrard membenci kami,” kata Rafael, yang sekarang bermain untuk Istanbul Basaksehir.
“Dia bilang bahwa Gerrard mengatakan itu selama tugas internasional, 'Si kembar itu, mereka brengsek!'.
"Kami tidak pernah melakukan apa pun padanya kecuali mengenakan warna merah yang berbeda. Saya kira itu. Dan sejujurnya, saya mengerti apa yang dia maksud. Perasaan itu sama."
Meski sudah beberapa tahun sejak mereka meninggalkan Old Trafford, Fabio dan Rafael masih mengikuti United.
“Manchester mengubah hidup kami,” kata Fabio. “Kami masih sangat muda ketika kami tiba. Mereka benar-benar membantu kami. Itu sebabnya kami sangat berterima kasih atas semua yang mereka lakukan untuk kami."
“Satu hal tentang United adalah Anda memiliki rasa kekeluargaan itu,” tambah Rafael. “Ini istimewa, mereka memperlakukan Anda seperti keluarga: 'Oke, Anda adalah salah satu dari kami sekarang, kami akan melakukan segalanya untuk membantu Anda'. Bahkan di saat-saat buruk, mereka selalu mempercayai kami.”
Fabio meninggalkan United pada 2014 untuk bergabung dengan Cardiff, yang kemudian ditangani oleh bos Setan Merah saat ini Ole Gunnar Solskjaer, yang juga pernah menjabat sebagai manajer tim cadangan selama duo Brasil itu di United.
Bek berusia 31 tahun itu percaya Solskjaer sedang membangun sesuatu yang istimewa di Old Trafford dan gelar Liga Primer pertama sejak pensiunnya Ferguson mungkin bisa segera diraih.
“Bahkan sulit bagi saya untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan Ole,” kata Fabio. “Sejujurnya, saya menyukai pria itu. Dia adalah alasan saya pergi ke Cardiff. Dia datang ke rumah saya. 'Anda akan membantu kami bertahan [di liga]', katanya. Saya memiliki begitu banyak kepercayaan padanya.
“Itu tidak berhasil [Cardiff akhirnya terdegradasi dari Liga Primer] tetapi saya tidak berpikir mereka memiliki tim untuk bertahan dan itu tidak mengubah cara saya berpikir tentang dia.
“Dia telah belajar banyak. Anda dapat melihat sekarang bahwa United mulai menjadi sebuah keluarga lagi. Dia orang yang tepat, dia menyatukan semua orang. Dan musim depan… juara! Juara! Saya sangat percaya itu.
"Saya beri tahu Anda, sesuatu yang fantastis sedang terjadi. Saya bisa melihat tim ini berkembang dalam dua tahun terakhir. Saya sangat yakin mereka bisa memenangkan gelar sekarang.”