
Stats Perform
·1 Juni 2022
Negara ASEAN Gemar Pakai Wasit Lokal Di Laga Resmi FIFA

In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·1 Juni 2022
Meski Statuta FIFA meminta negara yang bertanding dalam laga persahabatan di kalender resmi federasi sepakbola dunia menugaskan wasit netral, itu tidak menghalangi sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara memakai jasa pengadilan lapangan lokal.
PSSI telah menunjuk Yudi Nurcahya sebagai pemimpin pertandingan antara Indonesia dan Bangladesh yang berakhir imbang tanpa gol di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (1/6) malam WIB.
Ini bukan kali pertama PSSI menunjuk wasit lokal untuk memimpin pertandingan timnas senior. Sebelumnya, PSSI menugaskan Sance Lawita menjadi pengadil lapangan ketika menjamu Timor Leste pada Januari lalu.
Selain Indonesia, negara lainnya yang memakai wasit lokal adalah Malaysia dan Vietnam. Pada pertandingan uji coba melawan Hong Kong di Stadion National Bukit Jalil tadi malam, federasi sepakbola Malaysia (FAM) menugaskan Suhaizi Shukri. Di laga ini, Malaysia memetik kemenangan 2-0.
Sedangkan duel antara Vietnam dan Afghanistan di Stadion Thong Nhat, Rabu (1/6) malam WIB, juga dipimpin wasit lokal, yakni Ngo Duy Lan. Vietnam pun mencatatkan kemenangan 2-0.
Tentunya kebijakan itu tidak sesuai dengan arahan yang diberikan FIFA. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan bila menggunakan wasit yang berasal dari negara asal korps baju hitam yang menjalani pertandingan.
Walau begitu, penunjukkan wasit lokal memimpin pertandingan di kalender internasional berstatus tier 1 tetap disahkan, karena dianggap tidak melanggar aturan di Statuta FIFA terkait perangkat pertandingan.
Masalah tersebut tercantum dalam pasal 6 tentang wasit dan asisten wasit di bab terkait Peraturan Yang Mengatur Penerapan Anggaran Dasar. Di pasal itu disebutkan, wasit yang bertugas harus dari anggota asosiasi netral. Jika tidak, itu harus disetujui anggota asosiasi yang bertanding.
Selain itu, wasit dan asistennya yang dipilih untuk memimpin pertandingan internasional harus ada dalam daftar wasit dan asisten wasit internasional FIFA.
“Kebijakan menugaskan wasit lokal atau asing datang dari federasi tuan rumah. Setelah mendapat persetujuan dari AFC, PSSI mengajukan ke tim lawan tentang wasit non-netral. Jika tim lawan menyetujui, tuan rumah dapat menugaskan wasit lokal, tapi harus berlisensi FIFA,” jelas media officer PSSI Bandung Saputra beberapa waktu lalu.
Dalam kasus Indonesia versus Bangladesh, Yuda merupakan satu dari lima wasit berlisensi FIFA. Begitu juga dengan dua asistennya, Fajar Furqon dan Azizul Alimudin Hanafiah yang masuk dalam daftar asisten wasit berlisensi FIFA. Dengan demikian, tidak ada aturan yang dilanggar.