Bola.net
·9 September 2023
Momen-momen Menarik Indonesia vs Chinese Taipei: Selebrasi Sananta, Rafael Struick Gagal Penalti, Lah Kok Udahan Sit?

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·9 September 2023
Bola.net - Ada sejumlah momen menarik yang tersaji ketika Timnas Indonesia U-23 berduel lawan Chinese Taipei U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (09/09/2023) malam WIB.
Timnas Indonesia terlalu perkasa bagi Chinese Taipei. Di babak pertama saja mereka unggul 5-0.
Di babak kedua, Indonesia menambah empat gol lagi. Bahkan mereka harusnya bisa mencetak lima gol lagi. Meski demikian Ramadhan Sananta dkk pun akhirnya menang telak dengan skor 9-0.
Laga itu sendiri menciptakan sejumlah momen menarik yang mungkin luput dari pantauan kamu Bolaneters. Apa saja itu?
Simak kuy di bawah ini.
1 dari 9 halaman
Ramadhan Sananta merayakan gol ke gawang Chinese Taipei pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 (c) Arief Bagus Prasetiyo
Pada menit keenam, Timnas Indonesia U-23 mencetak gol. Mereka unggul berkat tendangan Ramadhan Sananta.
Ia sebelumnya mengalahkan lawan dalam perebutan bola. Sananta kemudian melakukan sprint ke gawang dan dengan tenang ia melakukan placing.
Setelah mencetak gol, ia berselebrasi menepuk dada dan kemudian menunjuk ke arah tanah. Ada alasan mengapa ia melakukan selebrasi tersebut.
“Tentunya saya akan terus bekerja keras. Apalagi, Timnas Indonesia U-23 ini bermain di Solo yang sudah menjadi seperti rumah saya sendiri,” bebernya usai latihan perdana di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (4/9/2023).
2 dari 9 halaman
Pada menit ke-37, Timnas Indonesia kembali menggempur pertahanan Chinese Taipei. Serangan mereka dari sisi sayap kanan sukses menembus pertahanan lawan.
Setelah masuk ke kotak penalti, bola diumpankan ke tengah kotak penalti. Di sana ada Rafael Struick yang bisa melepaskan diri dari kawalan satu bek lawan.
Ia kemudian menanduk bola. Sayangnya meski gagal dihalau kiper, bola itu cuma menghantam mistar gawang saja.
3 dari 9 halaman
Pada menit ke-50 Timnas Indonesia U-23 menekan pertahanan Chinese Taipei. Merah Putih menyerang dari halfspace kiri.
Serangan cerdik Indonesia membuat Rafael Struick bisa mendapat peluang apik untuk melepas tembakan di dalam kotak penalti. Namun bola tembakannya bisa diblok pemain lawan.
Bola kemudian coba dikuasai Marselino Ferdinan tapi akhirnya serangan Indonesia cuma menghasilkan tendangan gawang saja. Mengetahui serangan Merah Putih gagal, satu pemain Chinese Taipei langsung berselebrasi layaknya baru saja mencetak gol.
4 dari 9 halaman
Pada menit ke-78, Timnas Indonesa U-23 kembali mencetak gol. Itu adalah gol ke delapan yang diderita oleh Chinese Taipei.
Indonesia menyerang dari sisi sayap kiri. Bola diumpankan ke tiang jauh dan diterima oleh Fajar Fathur Rahman.
Ia mengembalikan bola ke tengah kotak penalti. Di sana ada Hokky Caraka yang dengan sigap menyambar bola menjadi gol.
Ia spontan melakukan selebrasi dengan jari telunjuk kanan menutup kuping kanan dan telunjuk tangan kiri diletakkanya di depan mulutnya. Kira-kira apa arti selebrasi itu yah?
5 dari 9 halaman
Pada menit ke-84, Timnas Indonesia kembali menjebol gawang Chinese Taipei. Kali ini dari sepakan Pratama Arhan.
Mulanya ada bola terobosan dari belakang garis tengah. Kiper Chinese Taipei keluar dari kotak penalti dan meraih bola lebih dahulu.
Tapi bola bisa direbut Pratama Arhan. Bek Tokyo Verdy itu pun terus melaju ke gawang dengan santai.Ia kemudian menendang bola ke gawang yang sudah tak bertuan dengan gaya tanpa melihat. Ala-ala Roberto Firmino begitu lah.
6 dari 9 halaman
Menit ke-88, Timnas Indonesia menyerang pertahanan Chinese Taipei lagi. Bola kemudian dikuasai oleh Rafael Struick di flank kiri.
Ia berusaha melewati adangan beberapa pemain lawan. setelah masuk kotak penalti Struick akhirnya dijegal salah satu pemain lawan.
Wasit pun langsung menunjuk titik putih. Eksekusi kemudian dilakukan sendiri oleh Struick.
Sayangnya ia gagal mencetak gol. Bola yang ia arahkan ke sisi kanan bawah bisa disetop kiper.
7 dari 9 halaman
Masih di momen ketika Rafael Struick gagal penalti. Saat itu wasit seharusnya mengulang tembakan penalti Struick.
Pasalnya sebelum ia menendang bola, ada satu pemain Chinese Taipei yang berlari masuk ke kotak penalti. Pemain itu kemudian mengganggu usaha Struick untuk menendang bola rebound.
Alih-alih mengulang penalti, ia malah menganggap Struick melakukan pelanggaran. Entah kenapa wasit tak mengulang penalti tersebut.
Wasitnya kasihan kali ya sama Chinese Taipei yang sudah kebobolan sembilan gol?
8 dari 9 halaman
Marselino Ferdinan merayakan gol ke gawang Chinese Taipei pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. (c) Arief Bagus Prasetiyo
Timnas Indonesia U-23 coba terus menyerang meski sudah unggul sembilan gol. Namun wasit membuat kejutan.Saat laga baru saja masuk menit ke-90, ia meniup peluit panjang. Pertandingan pun resmi berakhir.
Hal ini spontan membuat pemain Indonesia heran. Mereka merasa wasit terlalu cepat menyudahi laga tersebut.
Mereka kemudian coba menanyakan hal tersebut pada sang wasit. Hal yang sama juga dilakukan pemain Chinese Taipei. Bahkan ada pemain mereka yang coba mengecek langsung jam di tangan sang wasit.
Di babak kedua ada empat gol tambahan tercipta. Ada juga pergantian pemain. Wasit harusnya menambah extra time beberapa menit.