Miguel Veloso: Puas Rasanya Kalahkan & Buat Cristiano Ronaldo Marah! | OneFootball

Gelandang Hellas Verona, Miguel Veloso mengaku puas ketika timnya mengalahkan Juventus musim ini karena hal itu membuat Cristiano Ronaldo marah.

Sang pemain 33 tahun menjadi kapten Verona yang secara mengejutkan menang 2-1 saat menjamu juara bertahan Serie A pada awal Februari lalu.

Bianconeri sempat membuka keunggulan lewat aksi Ronaldo, namun Verona di luar dugaan mampu membalas dua gol melalui Fabio Borini dan penalti Giampaolo Pazzini untuk memukul pasukan Maurizio Sarri.

Dan Veloso mengatakan kemenangan tersebut menjadi salah satu hal paling menarik musim ini, menjadi kepuasan bagi dirinya bisa membuat marah rekan setimnya di tim nasional Portugal.

"Sensasi mengalahkan Cristiano Ronaldo? Indah, karena saya mengenalnya dan saya tahu ia tidak suka kalah," katanya dalam unggahan cerita di Instagram.

"Melihatnya marah itu cukup menyenangkan, bahkan jika kami berbicara setelah pertandingan."

Verona memiliki performa bagus musim ini dengan menduduki posisi kedelapan klasemen Serie A sebelum dihentikan karena pandemi virus corona. Veloso berharap kampanye timnya yang berstatus promosi dapat lebih meningkat ketika nanti kompetisi bergulir kembali.

"Ini musim terbaik saya, tapi bukan hanya berkat saya, tapi juga seluruh anggota tim. Bukan hanya karena Miguel atau Pazzini, kami adalah satu tim. Jika tim bekerja baik, maka kualitas individu akan tampak," lanjutnya.

"Saya berterima kasih kepada staf dan rekan-rekan setim, yang telah berkontribusi terhadap musim yang bagus sejauh ini. Pada awal musim saya ingin memberikan yang terbaik, semoga bisa menyelesaikan musim ini karena yang kami tampilkan sejauh ini begitu indah."

"Saya merasa sangat baik di Verona. Saya tidak menyangka akan beradaptasi begitu cepat, baik dalam hal sepakbola mau pun lingkungan sekitar. Saya tinggal di pusat kota, saya hampir tidak membutuhkan mobil, saya bisa berjalan dengan damai bersama keluarga saya."

"Saya tiba di tim yang baru promosi di mana banyak pemain dan staf yang berubah. Tidak mudah untuk melakukannya dengan baik sejak awal, tapi kami mengikuti arahan pelatih."

"Satu-satunya harapan saya adalah kembali ke level hebat dan Verona adalah keputusan tepat."

"Luca Toni telah memberi tahu saya tentang kehangatan fans, saya mendengar sorakan meriah setelah gol pertama saya melawan Bologna dan itu indah."