Bola.net
·9 Oktober 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·9 Oktober 2024
Bola.net - Michele Di Gregorio, kiper baru Juventus, mengaku sangat senang. Itu dirasakannya setelah mendapatkan panggilan pertamanya ke Timnas Italia untuk menghadapi Belgia dan Israel di ajang UEFA Nations League.
Di Gregorio, yang baru saja pindah dari Monza ke Juventus, berbicara tentang perkembangan kariernya dan bagaimana ia terus berusaha menjadi lebih baik setiap harinya.
"Saya selalu mengatakan bahwa Italia memiliki banyak kiper hebat, jadi saya benar-benar senang dengan panggilan pertama ini," ujar Di Gregorio kepada Rai Sport, seperti dikutip Football Italia. "Saya tak sabar untuk membantu tim, berkontribusi bagi pelatih dan skuad."
Aksi kiper Monza, Michele Di Gregorio saat melawan Juventus pada pekan ke-20 Liga Italia 2022/2023, Minggu (29/1/2023) WIB. (c) AP Photo/LaPresse/Marco Alpozzi
Kiper berusia 27 tahun ini merintis karier dari bawah. Di Gregorio memulai dari Serie C pada usia 19 tahun, menghabiskan tiga tahun di Serie B, dan akhirnya promosi ke Serie A bersama Monza sebelum bergabung dengan Juventus pada musim panas ini. Transfernya ke Juve terjadi berkat kepercayaan pelatih Thiago Motta, yang melihat potensi besar di dalam dirinya.
"Seseorang percaya kepada saya lebih dari yang mungkin saya percayai pada diri saya sendiri," kata Di Gregorio dengan rendah hati. "Ini adalah proses pertumbuhan yang berkelanjutan, selalu ingin membuktikan diri di setiap langkah berikutnya."
2 dari 3 halaman
Starting XI Juventus pada laga lawan RB Leipzig di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Ebrahim Noroozi
Di Gregorio tampil solid dalam musim debutnya bersama Juventus, di mana Juve mencatat enam clean sheet berturut-turut di awal Serie A musim ini. Namun, tim masih mengalami kesulitan dalam mencetak gol dan mengamankan kemenangan di beberapa pertandingan.
"Pelatih kami menginginkan tim yang mengikuti visinya. Dia menuntut mentalitas tertentu, yang mendorong kami untuk selalu fokus," lanjut Di Gregorio, merujuk pada pendekatan pelatih Thiago Motta di Juventus.
Meskipun Wojciech Szczesny meninggalkan klub, Juventus masih memiliki Mattia Perin sebagai pesaing di bawah mistar. Di Gregorio memandang kompetisi internal ini sebagai motivasi untuk terus berkembang.
"Saya selalu bekerja untuk siap kapan saja pelatih membutuhkannya. Mattia adalah kiper hebat dan juga pribadi yang baik, jadi wajar jika kami saling mendorong untuk menjadi lebih baik setiap hari," tambahnya.
Penalti Theo Hernandez diblok David de Gea di laga Fiorentina vs AC Milan di Artemio Franchi, Senin (7/10/2024). (c) Massimo Paolone/LaPresse via AP Photo
Meski kini menjadi bagian dari Juventus, Di Gregorio tetap memiliki ikatan emosional dengan Inter Milan, tempat dia memulai kariernya. "Saya melalui seluruh akademi mereka dan bertemu banyak orang baik. Mereka juga mendukung saya ketika saya kehilangan ayah saya. Saya tetap menyimpan kenangan manis dengan orang-orang di sana," ungkap Di Gregorio.
Terakhir, dia juga berbicara mengenai tekniknya dalam menghadapi penalti, setelah melihat David De Gea menyelamatkan dua penalti dalam kemenangan Fiorentina 2-1 atas AC Milan pekan lalu. "Saat saya bermain di Serie C, saya sudah mempelajari para penendang lewat video, mencoba memahami karakteristik mereka. Terkadang Anda harus tetap diam, di lain waktu Anda bisa menggerakkan lutut lebih dulu."
Dengan semangat besar dan performa yang terus meningkat, Michele Di Gregorio tampaknya siap untuk bersinar di panggung besar bersama Juventus dan Timnas Italia.