Mesut Ozil Disebut Punya Masalah Dengan Semua Orang Di Arsenal | OneFootball

Mesut Ozil Disebut Punya Masalah Dengan Semua Orang Di Arsenal | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·29 Maret 2022

Mesut Ozil Disebut Punya Masalah Dengan Semua Orang Di Arsenal

Gambar artikel:Mesut Ozil Disebut Punya Masalah Dengan Semua Orang Di Arsenal

Mantan pemain belakang Arsenal, Nacho Monreal, mengungkap bahwa Mesut Ozil memang memiliki masalah dengan semua orang, ketika keduanya sama-sama membela Arsenal.

Monreal yang menikmati karier di Arsenal pada 2013 hingga 2019 itu juga membongkar, bahwa jeleknya kondisi fisik Ozil menjadi penyebab dirinya jadi terbuang dari skuad Gunners.


Video OneFootball


Ozil bermain untuk Arsenal pada 2013 hingga 2021, namun ia mulai hilang tempat ketika Mikel Arteta mengambil alih kursi kepelatihan. Akhirnya, Ozil bermain di Turki bersama Fenerbahce.

Baru-baru ini, Ozil juga dibekukan dari skuad utama Fenerbahce setelah sebelumnya ia digantikan pada babak kedua, ketika Fenerbahce menghadapi Konyaspor.

"Masalah Ozil adalah dia punya masalah dengan semua orang," kata Monreal kepada FourFourTwo. "Itu berakhir buruk dengan [Arsene] Wenger, dia tidak bermain dalam beberapa pertandingan terakhir dengannya, kemudian [Unai] Emery mencoba membawanya kembali dan membuat dia pemimpin kami.

“Awalnya, dia memberinya banyak kepercayaan diri dan Mesut banyak bermain, tetapi pelatih mengerti ada rekan satu tim lain yang berada dalam kondisi yang lebih baik. Ozil adalah salah satu pemain terbaik di tim, salah satu yang digaji dengan harga terbaik, tetapi mereka melihat dia tidak pada level yang dibutuhkan.

“Sebagai pribadi, dia baik dengan semua orang, tetapi dia juga melewatkan banyak pertandingan karena cedera.”

Monreal juga bercerita mengapai Unai Emery gagal bersinar sebagai pelatih Arsenal. Padahal, Emery dikenal sebagai salah satu pelatih top dunia.

“Emery terbebani oleh periode pasca-Wenger, seperti yang akan terjadi pada siapa pun,” kata Monreal. “Saya pikir Unai menjalani musim yang hebat. Kami tidak masuk ke Liga Champions karena kami melakukan kesalahan. Tapi dia membawa kami ke final Liga Europa melawan Chelsea."

“Babak pertama bagus, tapi di babak kedua kami kempis. Tim kembali ke jalurnya, tetapi semuanya berjalan salah setelahnya.”