Mengenal St. Pauli, Punk Football dari Jerman yang Tertarik Datangkan Striker Muda Timnas Indonesia | OneFootball

Mengenal St. Pauli, Punk Football dari Jerman yang Tertarik Datangkan Striker Muda Timnas Indonesia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·18 Januari 2023

Mengenal St. Pauli, Punk Football dari Jerman yang Tertarik Datangkan Striker Muda Timnas Indonesia

Gambar artikel:Mengenal St. Pauli, Punk Football dari Jerman yang Tertarik Datangkan Striker Muda Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - St. Pauli (Saint Pauli atau Sankt Pauli) mungkin tidak setenar klub-klub sepak bola Jerman. Secara keuangan, tim yang berlokasi di Kota Pelabuhan, Hamburg ini kalah telak oleh rivalnya, Hamburger SV (HSV), apalagi Bayern Munchen misalnya, terlebih jika bicara soal prestasi. Akan tetapi, St. Pauli lebih dari sekadar klub sepak bola, mereka memiliki idealisme dan komitmen kuat kepada lingkungan sosial, mereka representasi punk football.

Kendati tidak mempunyai basis pendukung sebesar Munchen atau Borussia Dortmund, St. Pauli, layaknya Livorno di Italia atau Rayo Vallecano di Spanyol, memiliki suporter setia dari kalangan sayap kiri, working class, punks, skinheads, penggiat anti-fasisme, rasialisme, homofobia, sexists, serta menjadi 'klub keren' bagi mereka pembenci kapitalisme yang mengutuk peperangan. Secara praktik, bisa dikatakan jika St. Pauli sangat menentang kelompok sayap kanan.


Video OneFootball


Penyerang muda Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta, kabarnya dilirik oleh St. Pauli. Entah berasal dari mana awal mula kabar ketertarikan St. Pauli kepada Ramadhan Sananta berasal. Menurut @Zwulfulf, akun Twitter yang berbahasa Jerman, menyebut rival Hamburg itu memang sedang mengamati Ramadhan Sananta.

"Rumor mengatakan #FCSP tertarik untuk menandatangani Ramadhan Sananta dari pemuncak liga Indonesia, PSM Makassar. Pemain 20 tahun ini dianggap sebagai talenta terbaik di negaranya," tulis @Zwulfulf.

Saat ini St. Pauli berkutat di papan bawah 2. Bundesliga alias kasta kedua Liga Jerman. Musim ini merupakan kali ke-12 bagi tim berjulukan Kiezkicker tersebut berkompetisi. Seperti sudah disebutkan di atas, klub ini memang bukan langganan Bundesliga. Meskipun prestasinya segitu-gitu aja, St. Pauli memiliki ideologi yang sangat mengakar sehingga tidak heran loyalisnya tersebar di seluruh dunia.

Pengalaman langsung teman kuliah saya, Khoirul Hasan, yang pernah menyambangi Jerman selama satu tahun mengaku terkesan dengan atomosfer di Stadion Millerntor, markas St. Pauli. Ia kaget mengetahui tribune di sana dipenuhi oleh 'masyarakat terpinggir' seperti punks, pekerja kasar, gelandangan sampai waria. Ya, Millerntor seakan sudah seperti mangkuk berisi pendakwah sosialis yang dakwahnya lebih penting ketimbang prestasi klub itu sendiri, Wallahualam.

2 dari 4 halaman

Lihat jejak penerbit