Bolatimes.com
ยท18 Januari 2023
In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
ยท18 Januari 2023
Gol.bolatimes.com - Tajikistan menjadi negara debutan di Piala Asia 2023. Lolosnya tim berjuluk The Crowns tersebut menjadi sejarah baru bagi negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Pada babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023, Tajikistan mampu menjadi juara grup F. Dari tiga pertandingan di grup F, Tajikistan sukses meraih 2 kemenangan atas Myanmar dan Singapura serta bermain imbang tanpa gol melawan Kyrgyzstan.
Publik Indonesia tentu saja sangat asing dengan tim dari Asia Tengah ini. Namun, ternyata lolosnya Tajikistan untuk pertama kali tampil di Piala Asia 2023 karena tangan dingin pelatih yang pernah berkarier di Liga Indonesia.
Ialah Peter Segrt orang yang berada di balik kesuksesan Tajikistan lolos untuk pertama kalinya ke Piala Asia 2023.
Segrt yang merupakan pelatih kelahiran Yugoslavia sempat berkarier di Liga Indonesia. Saat era LPI, Segrt melatih klub asal Bali yakni Bali Devata pada musim 2010-11.
Setahun kemudian, Segrt kemudian melatih PSM Makassar. Dua musim, Segrt melatih tim berjuluk Juku Eja tersebut. Tangan dingin Segrt begitu ampuh di PSM.
PSM yang pada saat itu jarang menyumbang pemain di timnas, di bawah asuhan Segrt mampu mengubahnya. Sejumlah pemain PSM seperti Rasyid A Bakri dan Kurniawan Karman beberapa kali dipanggil ke timnas Indonesia.
Eks pemain PSM, Andi Odang sangat mengakui tangan dingin dari Segrt. Baginya, Segrt ialah tipikal pelatih Eropa Timur yang sangat displin namun dekat dengan pemain.
Setelah dari PSM, Segrt hijrah ke liga Bosnia dan melatih Zvijezda Gradaac. Baru pada 27 Januari 2022, Segrt melatih timnas Tajikistan.
Sebagai negara pecahan Uni Soviet, Tajikistan baru memulai pertandingan pertama mereka pada 17 Juni 1992 melawan Uzbekistan. Dua tahun kemudian, federasi sepak bola Tajikistan terbentuk.
Dua tahun setelah federasi sepak bola dibentuk, Tajikistan memulai kompetisi internasional perdana mereka dengan mengikuti babak kualifikasi Piala Asia 1996.
Sebagai negara baru, tentu saja Tajikistan bukan lawan berat untuk tim seperti Uzbekistan dan Bahrain. Namun berkat Bahrain yang putuskan mundur dari kompetisi, Tajikistan pun melaju ke babak play off. Sayangnya di babak play off, Tajikistan gagal melaju ke putaran final Piala Asia 1996.
Pelan namun pasti, Tajikistan mulai tancapkan kekuatan sepak bola di Asia Tengah. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 1998 zona Asia, Tajikistan jadi kekuatan baru.
Sayangnya, mereka tak mampu kalahkan Cina saat itu dan hanya berada di posisi kedua dan tak lolos ke Prancis 1998.
Tajikistan sempat membuat publik sepak bola dunia terkaget-kaget saat menciptakan rekor kemenangan terbesar di babak kualifikasi Piala Dunia.
Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2002, Tajikistan meraih kemenangan 16-0 atas Guam. Namun lagi-lagi, Tajikistan gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2002.
Kekuatan sepak bola Tajikistan didukung sepenuhnya oleh para pemain yang bermain di liga lokal mereka. Tahun ini mayoritas skuat Tajikistan diisi pemain dari klub FC Istiklol, salah satu klub terbesar di Liga Tajikistan.
Jelang Piala Asia 2022, Tajikistan di bawah asuhan Peter Segrt memiliki modal bagus dengan meraih gelar juara Piala Raja 2022 di Thailand. Pada babak final, Tajikistan mengalahkan Malaysia.