90min
·1 Desember 2022
In partnership with
Yahoo sports90min
·1 Desember 2022
Timnas Prancis mendapat kekalahan dalam laga penutup Grup D Piala Dunia 2022. Pertandingan kontra Tunisia di Education City Stadium pada Rabu (30/11) dimenangkan Tunisia dengan skor tipis 1-0. Gol dari Wahbi Khazri pada awal babak kedua menjadi penentu kemenangan pada laga tersebut.
Kontroversi terjadi jelang akhir pertandingan. Antoine Griezmann nampak mencetak gol penyeimbang dalam menit kesepuluh waktu tambahan babak kedua. Tetapi gol tersebut dianulir oleh Matthew Conger sebagai wasit setelah mendapatkan bantuan dari VAR.
Offside menjadi alasan dari keputusan untuk menganulir gol tersebut. Namun FFF (Asosiasi Sepak Bola Prancis) tidak menerima keputusan itu. Mereka telah mengirim protes kepada FIFA (Asosiasi Sepak Bola Dunia).
Timnas Prancis sudah dipastikan lolos dari Grup D setelah mendapatkan kemenangan pada dua pertandingan awal. Didier Deschamps selaku pelatih utama Les Bleus melakukan rotasi pemain yang signifikan. Minimnya kekompakan dari susunan pemain yang jarang tampil memberikan pengaruh.
Tunisia yang membutuhkan kemenangan pada laga ini (dan berharap Australia kalah dari Denmark), mendapatkan gol dari Wahbi Khazri pada menit ke-58. Apabila hasil dari laga Australia vs Denmark menguntungkan, seharusnya momen itu dapat membuat mereka lolos ke babak 16 besar.
Antoine Griezmann sempat menyamakan kedudukan untuk Prancis pada menit kesepuluh waktu tambahan babak kedua. Namun, gol tersebut dianulir oleh Matthew Conger, setelah mendapatkan informasi dari VAR dan menggunakan layer di pinggir lapangan untuk meninjau ulang momen tersebut.
Gol yang dicetak oleh Antoine Griezmann untuk Timnas Prancis vs Tunisia dianulir akibat offside. Griezmann berada dalam posisi offside setelah menerima umpan silang dari Aurelien Tchouameni. Tetapi terdapat protes keras dari Prancis terkait keputusan tersebut.
Bola mengenai Montassar Talbi (bek Tunisia) sebelum sampai ke Griezmann. Waktu yang lama digunakan untuk menentukan apakah Talbi melakukan tindakan yang disengaja yang membuat arah bola berubah. Bagian itu memiliki unsur subyektif dalam pengambilan keputusan.
Conger meninjau keputusan tersebut setelah meniup peluit panjang, tanda pertandingan berakhir. Tindakan itu melanggar protokol VAR yang dimiliki IFAB.
“Apabila permainan telah dihentikan atau kembali berlanjut, wasit tidak dapat meninjau keputusan kecuali kesalahan identitas terkait pemberian kartu merah terkait kekerasan, meludah, menggigit atau tindakan ekstrim, penghinaan atau pelecehan.”
Apabila melihat protokol yang dimiliki oleh IFAB terkait keputusan VAR, keputusan untuk menganulir gol itu memang tidak tepat. Namun terdapat kejadian dalam laga Liga Champions antara Tottenham Hotspur dan Sporting CP yang dapat digunakan sebagai referensi.
Pada pertandingan tersebut, wasit sudah meniup peluit sebagai tanda pertandingan berakhir. Gol yang dicetak Harry Kane, setelah mendapatkan umpan dari Emerson yang mengenai bek Sporting dianulir dalam kondisi yang serupa. Gol tersebut dianulir karena ketika bola mengenai pemain bertahan, pemain tersebut dianggap tidak melakukan tindakan yang disengaja yang membuat arah bola berubah.