Memohon Untuk Kompetisi, APPI Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Joko Widodo | OneFootball

Memohon Untuk Kompetisi, APPI Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Joko Widodo | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

ยท29 Juli 2021

Memohon Untuk Kompetisi, APPI Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Joko Widodo

Gambar artikel:Memohon Untuk Kompetisi, APPI Sampaikan Surat Terbuka Untuk Presiden Joko Widodo

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) berharap Liga 1 dan Liga 2 bisa segera digulirkan, di tengah pandemi virus corona yang mewabah dunia. Pasalnya, sudah sejak tahun lalu nasib pesepakbola terkatung-katung.

Kompetisi menjadi sumber penghidupan banyak orang, bukan hanya dari kalangan pesepakbola saja. Atas dasar itu, APPI pun menyampaikan surat terbuka yang dialamatkan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.


Video OneFootball


Dalam suratnya, APPI memohon supaya Jokowi dapat mengerti kesulitan yang sedang dialami insan sepakbola, terutama pemain. Diharapkan pemerintah bisa membantu supaya Liga 1 dan Liga 2 bisa kembali digulirkan tahun ini.

Pada 2020 lalu, kompetisi sepakbola sudah dihapuskan karena virus corona yang baru mewabah. Tahun ini, sebenarnya diharapkan kompetisi bisa jalan 9 Juli lalu, namun kembali ditunda karena kasus Covid-19 tengah meroket.

Surat tersebut turut ditandatangani oleh para pengurus APPI dan pemainperwakilan klub Liga 1. APPI berharap surat ini dapat mengetuk hati nurani pemerintah, utamanya Presiden Jokowi, supaya sepakbola bisa kembali digelar.

Surat Terbuka APPI untuk Presiden Joko Widodo

Kami di sini mendoakan agar Bapak dalam kondisi sehat walafiat serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepakbola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini dikarenakan tidak adanya kompetisi sepakbola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepakbola bukan hanya sekadar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan.

Bapak Presiden yang kami hormati, sepakbola di negara ini merupakan olahraga dengan fanatisme yang tinggi, hiburan bagi masyarakat, dan kadang kala menjadi pemersatu bangsaa saat sebagian dari kami sedang menggunakan lambang Garuda di dada.

Bapak Presiden yang kami hormati, mungkin Bapak mendengar dan melihat tagar #KamiSiapMain dan #PesepakbolaBersatu di media sosial beberapa hari kemarin, tagar tersebut inisiasi kami, sebagai bentuk suara kami yang memang apa adanya. Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat tahun 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepakbola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepakbola Indonesia siap untuk bermain sepakbola lagi.

Bapak Presiden yang kami hormati, profesi sepakbola dianggap sebagai profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan dan ketenaran. Karena anggapan itulah kami dianggap kalangan mampu yang jauh dari bantuan-bantuan yang pemerintah berikan. Namun Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan terlebih teman-teman kami yang berada di Liga 2, pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas.

Bapak Presiden, profesi pesepakbola adalah profesi yang cukup berbeda dengan profesi lainnya, kami tidak memiliki jangka waktu karier yang panjang, banyak dari kami yang hanya memiliki panjang karier sepuluh tahun, syukur ada yang bisa sampai 15 tahun, maka ketiadaan dua tahun kompetisi sangat memprihatinkan bagi kami.

Bapak Presiden yang kami hormati, sesungguhnya adanya kompetisi selain memberikan kehidupan bagi kami juga dapat memberikan hiburan bagi masyarakat. Apalagi sejalan dengan imbaua Pemerintah untuk tetap di rumah bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak keluar rumah.

Bapak Presiden yang kami hormati, kini mayoritas dari kami sudah vaksin, kami juga akan taat dengan protokol kesehatan. Jika memang protokol kesehatan yang ada belum dianggap cukup untuk dijalankan, kami siap untuk diarahkan dengan protokol kesehatan sebagaimana mestinya, jika perlu ditempatkan satgas saat kompetisi berlangsung untuk menjaga protokol kesehatan agar berjalan dengan benar, kami juga siap untuk diajak terlibat dalam penyusunan atau pun diskusi dalam pembuatan aturan kesehatan.

Bapak Presiden yang kami hormati, kami memang sangat ingin kompetisi bisa berjalan kembali, namun tetap dengan mengutamakan keselamatan, sehingga kami siap untuk menyukseskan agenda kampanye Pemerintah untuk penyelesaian pandemi, karena dengan kapasitas jejaring persona yang kami miliki, dapat dimanfaatkan untuk mendukung program Pemerintah ke seluruh pelosok Tanah Air.

Bapak Presiden yang kami rindukan aksinya menendang kick-off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari ribuan rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga 1 mau pun Liga 2, namun juga para tim pelatih kami, ofisial tim, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi.

Demikian Surat Terbuka kami untuk Bapak Presiden. Semoga Bapak Presiden berkenan membaca serta mendengarkan aspirasi kami. Terima kasih Bapak Presiden.

Dari kami, Pesepakbola Indonesia.