Stats Perform
·7 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·7 April 2022
Masa depan sepakbola Uruguay tiba-tiba terlihat cerah.
Setelah nyaris gagal ke Piala Dunia 2022, keajaiban terjadi bagi Uruguay setelah pergantian pelatih. Diego Alonso membawa Celeste meraih empat kemenangan beruntun untuk menyegel tempat di Qatar, juga dibantu oleh delapan gol Luis Suarez di penyisihan CONMEBOL.
Dominasi duet Suarez dan Edinson Cavani di timnas Uruguay tidak terbantahkan selama lebih dari satu dekade. Tapi pada usia 35 tahun kini, keduanya telah mencapai ujung jalan, dan Piala Dunia November mendatang mungkin jadi turnamen terakhir mereka.
Untung bagi bangsa Amerika Selatan, ada bintang potensial lain yang siap meroket. Ya, Darwin Nunez terus menunjukkan bahwa ia siap untuk berkembang di tingkat terginggi.
Nunez telah menjadi salah satu bintang pada musim 2021/22. Striker berusia 22 tahun itu adalah pilihan utama lini serang Benfica.
Setelah musim debut sejak kepindahannya pada 2020 dari klub Segunda Almeria, penduduk asli Artigas, sebuah kota pertanian di perbatasan utara Uruguay dengan Brasil, telah meledak musim ini, mencetak 21 gol hanya dalam 23 pertandingan untuk memimpin daftar pencetak top skor Liga Portugal.
Nunez juga terbukti sangat penting bagi klub ibu kota Portugal tersebut dalam petualangan mereka di Liga Champions.
Setelah mencetak dua gol pada fase grup untuk mengejutkan Barcelona, Nunez membukukan gol kemenangan untuk menyingkirkan Ajax pada leg kedua babak 16 besar, Februari lalu.
“Merupakan hak istimewa untuk berada di klub Eropa hebat seperti Benfica,” ucap Nunez kepada UEFA Eleven Sports dalam sebuah interviu baru-baru ini, sambil mengingat pendidikan sepakbola yang sulit di Artigas, kota kelahirannya.
“Ketika bel berbunyi di sekolah, saya selalu membawa bola dan saya akan berlari ke lapangan untuk bermain dengan teman-teman,” tutur jebolan akademi Penarol itu.
“Kami bermain tanpa alas kaki di lapangan berbatu. Itu hal lazim bagi seseorang untuk memecahkan sesuatu atau mengalami luka di kaki,” tambahnya.
Rekor gemilang Nunez di depan gawang tidak luput dari perhatian pada musim ini.
Menilik warta dari seluruh Eropa, rasanya hampir setiap tim terkemuka Benua Biru dilaporkan tertarik untuk mendapatkan layanan anak muda itu musim panas ini.
Mulai dari Arsenal, Manchester United, Newcastle United, dan West Ham di Liga Primer hingga raksasa LaLiga seperti Barcelona dan Atletico Madrid, Nunez punya banyak opsi untuk dipilih.
Namun menurut sang agen, Edgardo Lasalvia, satu tim secara khusus memimpin perburuan.
“Klub yang paling perhatian dan paling banyak berbicara dengan kami tentang Darwin adalah Atletico Madrid,” ucap Lasalvia kepada A Bola.
“Saya akan segera pergi ke Eropa untuk bertemu dengan pihak Atleti dan Benfica. Saya pikir Benfica akan terbuka dengan ide penjualan yang bagus, tapi hanya di akhir musim, setidaknya itulah yang telah diberitahukan kepada kami,” imbuhnya.
Laga melawan Liverpool merupakan kesempatan emas bagi Nunez untuk menunjukkan bakat kepada pemain besar Liga Primer lain, serta tim-tim yang memantaunya.
Ya, Nunez mencetak satu gol dengan penempatan bagus meski Benfica kalah 3-1 dari Liverpool pada pertemuan pertama tersebut di da Luz, Rabu (6/4) dini hari WIB.
Dia memaksimalkan kesalahan bek lawan, Ibrahima Konate, yang salah mengantisipasi umpan silang Rafa Silva pada menit ke-49.
Meskipun telah menghabiskan sebagian besar kariernya di Uruguay dan Divisi Dua Spanyol, Nunez tidak gentar dengan langkahnya. Perkembangan sang pemain terlihat setiap musim.
Langkah Benfica untuk menembus semi-final pertama mereka sejak 1990 menjadi terasa berat. Tapi, setidaknya Nunez sudah bisa merasakan atmosfer Inggris di Anfield pada leg kedua pekan depan.
Apapun hasilnya, Nunez tetap ingin melanjutkan kampanye impresifnya di musim 2021/22, yang mungkin berujung pada saga transfer ke salah satu tim elite Eropa dan peran utama di Piala Dunia Qatar, November mendatang.