Bola.net
·29 Maret 2023
Malaysia Pernah Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 1997: Kebobolan 9, 0 poin, Dasar Klasemen

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·29 Maret 2023
Bola.net - Bicara soal Piala Dunia U-20, Indonesia mungkin sedikit lebih apes daripada negara tetangga, Malaysia. Namun, bertanding di turnamen dunia semacam itu juga tidak bisa dianggap enteng.
Rabu (29/3/2023) malam WIB, sepak bola Indonesia dibuat heboh. FIFA secara resmi mengumumkan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Keputusan FIFA sudah bulat, dipengaruhi oleh gonjang-ganjing politik di Indonesia terkait keikutsertaan Israel sebagai salah satu tim lolos. Masalah ini dimulai sejak FIFA membatalkan drawing fase grup yang seharusnya dilangsungkan di Bali pada Jumat, 31 Maret 2023 besok.
Pencabutan status tuan rumah berarti Indonesia tidak lagi memegang tiket lolos untuk bermain di putaran final Piala Dunia U-20 tahun ini. Kesempatan besar sirna begitu saja.
1 dari 5 halaman
Status tuan rumah Piala Dunia U-20 tetaplah pencapaian bergengsi. Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah untuk turnamen tahun 2021, tapi kala itu kompetisi ditiadakan karena pandemi Covid-19
Sejarah mencatat bahwa tidak banyak negara Asia yang bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia kelompok umur 20 tahun, terlebih untuk Asia Tenggara. Hanya Malaysia yang pernah mendapatkan hak istimewa tersebut.
Tercatat, Malaysia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 1997. Saat itu kompetisi dimainkan di enam stadion, Shah Alam Stadium, Sarawak Stadium, Darul Aman Stadium, Darul Makmur Stadium, Tuanku Syed Putra Stadium, dan Tan Sri Hassan Yunus Stadium.
3 dari 5 halaman
Sebagai tuan rumah, Malaysia tergabung di Grup A Piala Dunia U-20 1997. Mereka harus bersaing dengan Uruguay, Maroko, dan Belgia.
Nahas, Malaysia tidak bisa bicara banyak di kompetisi tersebut. Mereka tersingkir dari fase grup karena finis di dasar klasemen dengan 0 poin.
Negara tetangga tersebut memainkan tiga pertandingan, mencetak dua gol, kebobolan sembilan gol. Malaysia tidak bisa menyamai level Maroko, Uruguay, atau Belgia.
Kala itu, Uruguay memimpin dengan 7 poin, diikuti Maroko dengan 5 poin, dan Belgia dengan 4 poin. Persaingan sebenarnya cukup seimbang, kecuali untuk Malaysia.
5 dari 5 halaman
2019Tuan rumah: PolandiaJuara: Ukraina
2017Tuan rumah: Korea SelatanJuara: Inggris
2015Tuan rumah: Selandia BaruJuara: Serbia
2013Tuan rumah: Turki Juara: Prancis
2011Tuan rumah: KolombiaJuara: Brasil
2009Tuan rumah: MesirJuara: Ghana
2007Tuan rumah: KanadaJuara: Argentina
2005Tuan rumah: BelandaJuara: Argentina
2003Tuan rumah: Uni Emirat ArabJuara: Brasil
2001Tuan rumah: ArgentinaJuara: Argentina
1999Tuan rumah: NigeriaJuara: Spanyol
1997Tuan rumah: MalaysiaJuara: Argentina
1995Tuan rumah: QatarJuara: Argentina
1993Tuan rumah: AustraliaJuara: Brasil
1991Tuan rumah: PortugalJuara: Portugal
1989Tuan rumah: Arab SaudiJuara: Portugal
1987Tuan rumah: ChileJuara: Yugoslavia
1985Tuan rumah: Uni SovietJuara: Brasil
1983Tuan rumah: MeksikoJuara: Brasil
1981Tuan rumah: AustraliaJuara: Jerman Barat
1979Tuan rumah: JepangJuara: Argentina
1977Tuan rumah: TunisiaJuara: Uni Soviet