Kritikan Menohok Gelandang PSM Makassar Pada Wasit di Laga Lawan Persik Kediri | OneFootball

Kritikan Menohok Gelandang PSM Makassar Pada Wasit di Laga Lawan Persik Kediri | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·20 Desember 2023

Kritikan Menohok Gelandang PSM Makassar Pada Wasit di Laga Lawan Persik Kediri

Gambar artikel:Kritikan Menohok Gelandang PSM Makassar Pada Wasit di Laga Lawan Persik Kediri

Bola.net - Gelandang PSM Makassar Akbar Tanjung melontarkan kritikan yang menohok pada pengadil lapangan di pertandingan BRI Liga 1 2023/2024 lawan Persik Kediri.

Pertandingan yang digelar di Stadion Brawijaya pada hari Senin (18/12/2023) kemarin itu menimbulkan kontroversi. Hal ini tak lepas dari keputusan wasit Yudi Nurcahya yang mengesahkan gol PSM dari sundulan kepala Yuran Fernandes dan melanjutkan laga setelah tertunda selama 2x30 menit di masa akhir.


Video OneFootball


Akbar Tanjung mengeluarkan kritik pedas pada wasit. Dia menilai sang pengadil lapangan melanggar regulasi sepak bola.

"Kalau aturan sudah dilanggar dan tak ditegakkan, terus kita mau pakai aturan yang mana lagi?" kata Akbar Tanjung pada sesi jumpa media usai pertandingan.

1 dari 2 halaman

Patuhi Peraturan

Pemain berusia 30 tahun itu menyatakan, jika wasit dan perangkat lainnya memimpin sesuai aturan maka pertandingan berjalan lancar.

"Sebenarnya semua sudah diatur jelas. Kita hanya perlu mematuhi aturan itu, maka pertandingan tak ada masalah seperti ini," ujarnya.

Akbar Tanjung juga mengeluhkan penundaan permainan hingga satu jam. Padahal sesuai regulasi dan kesepakatan pihak yang bersengketa cukup membutuhkan waktu 30 menit untuk memutuskan status pertandingan.

"Penundaan 2x30 menit terlalu lama. Pada 30 menit pertama, kami anggap masalah sudah selesai. Pemain sudah lepas sepatu, tapi ada tambahan 30 menit lagi. Lalu diputuskan sisa menit pertandingan dilanjutkan," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Kejar Pesawat

Asisten pelatih PSM Ahmad Amiruddin juga mengungkapkan pelatih Bernardo Tavares dan bek Yuran Fernandes berani meninggalkan tim untuk berangkat ke Surabaya. Pasalnya mereka menganggap pertandingan sudah selesai.

"Coach Tavares dan Yuran ke Surabaya usai penundaan 30 menit pertama. Keduanya berani pergi, karena beranggapan sengketa sudah tuntas," ungkapnya.

"Ketika saya telepon coach Tavares pertandingan dilanjutkan, dia kaget. Karena Yuran juga sudah pergi juga, maka saya minta petunjuk soal pemain pengganti Yuran," ujar Ahmad Amiruddin.

Lihat jejak penerbit