Stats Perform
·20 Desember 2018
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·20 Desember 2018
Musim Ligue 1 hanya baru berjalan beberapa menit ketika Moussia Doumbia menandai debutnya bersama tim promosi, Reims.
Rekrutan pertama musim panas Reims tersebut juga yang pertama membuat kesan 'wah' saat ia menerima umpan panjang, menusuk dari sisi kiri dan melepas tembakan yang mengoyak pojok gawang nice untuk membawa timnya menang 1-0 di kandang lawan.
Sejak itu, Reims dan Doumbia semakin nyaman di kasta tertinggi. Mereka kukuh di papan tengah, dengan 25 poin dari 18 pertandingan dan dalam posisi yang cukup bagus untuk memperebutkan tiket ke Eropa di akhir musim jika bisa mempertahankan performa.
Sementara kualitas pertahanan yang kerap disanjung, upaya tim penyerang juga tidak boleh diabaikan dan dalam Doumbia mereka memiliki pemain yang pelan-pelan membangun citra positif di Prancis.
Pemain berusia 24 tahun tersebut sudah memiliki banyak pengalaman yang dimulai di negara kelahirannya, Mali, bersama Real Bamako, sebelum hengkang ke FK Rostov di Rusia.
"Saya menghabiskan empat musim luar biasa di sana tetapi saya membutuhkan waktu untuk beradaptasi," ungkapnya. "Musim terbaik saya adalah yang kedua, saya membutuhkan waktu untuk mengukuhkan diri dalam lingkungan baru."
Seorang gelandang serang, yang biasa dipasang di sayap tetapi cukup lihai tampil di tengah, Doumbia memainkan peran signifikan saat Rostov menempati posisi kedua di bawah CSKA Moskwa pada musim 2015/16, mencetak tiga gol dan membantu tim meraih tiket Liga Champions.
Dia kembali diberi kesempatan untuk bersinar melawan tim seperti Bayern Munich, Atletico Madrid dan PSV, tetapi saat ia mulai dipandang sebagai pemain andalan, ia terkena nasib buruk.
"Setelah Liga Champions, semua menjadi lebih rumit. Saya mengalami cedera pada bahu dan kehilangan tempat reguler," ujarnya.
Setelah masa pinjaman di Arsenal Tule, dia kembali ke Rostov tetapi tidak pernah kembali menembus skuat utama dan ia gembira hengkang dengan status bebas transfer pada musim panas, usai memberitahu Hamari Traore dan Youssouf Kone - keduanya mantan pemain Reims - mengenai tim prospektifnya.
"Saya ingin mengetahui apakah nilai klub sejalan dengan saya dan apakah struktur di sana bagus," ujarnya.
Terlebih lagi, ia meyakini gaya permainan kasta tertinggi sepakbola Prancis akan membuat gaya mainnya berkembang sehingga ia menandatangani kontrak hingga 2022 bersama Reims.
"Di Rusia, kami banyak bertahan. Secara taktik, itu sangat bagus dan hanya ada sedikit ruang," ujarnya. "Tetapi liga Prancis lebih menarik dalam hal teknik dan ada pemain yang lebih baik dan ruang yang lebih banyak."
Cepat dan menghibur dalam bermain, tidak butuh waktu lama bagi dirinya untuk mencuri perhatian. Jelas, kesuksesan pada paruh pertama musim ini menjadi lebih istimewa mengingat dia tidak bermain dalam pertandingan kompetitif selama delapan bulan sebelum bergabung ke Reims.
Bagaimanapun juga, masih ada aspek yang harus ia kembangkan lagi dalam permainannya, jumlah gol adalah hal yang sangat ia inginkan untuk ditambah dalam bulan-bulan ke depan.
Setelah mencetak gol di awal musim melawan Nice, gol berikutnya tidak datang hingga 15 Desember, dalam kemenangan 2-1 atas Strasbourg.
Gol itu membantunya memuncaki Indeks Performa Ligue 1 pekan tersebut, menegaskan potensi besar yang ia miliki.
Sekarang, seiring dengan semakin seringnya ia mendapat kesempatan bermain, Doumbia bisa diharapkan menjadi pemain besar dalam waktu yang tidak terlalu lama.