Stats Perform
ยท5 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
ยท5 Maret 2022
Gelandang Atalanta, Ruslan Malinovskyi mempertanyakan sikap legenda Ukraina, Anatoliy Tymoshchuk karena sejauh ini cuma diam dan tidak merespons invasi Rusia ke negara mereka.
Tymoshchuk, yang mencatatkan 144 caps untuk Ukraina, sekarang bekerja sebagai asisten pelatih untuk klub Rusia, Zenit St Petersburg dan memang belum buka suara tentang konflik lebih dari seminggu setelah Vladimir Putin menginvasi Ukraina.
Tidak seperti kebanyakan pemain atau pelatih asal Ukraina, yang bahkan sampai mundur dari klub masing-masing seperti bek Yaroslav Rakitskiy, yang meminta untuk dilepas oleh Zenit, Tymoshchuk masih belum menunjukkan sikapnya.
Pun demikian dengan mantan penyerang Liverpool dan Ukraina, Andriy Voronin, yang bekerja sebagai asisten pelatih Dynamo Moskwa, memutuskan untuk pergi dari klubnya setelah mengecam aksi Rusia yang membombardir negaranya.
Apa kata Malinovskyi?
"Saya tidak tahu tentang Tymoshchuk, Anda perlu bertanya padanya. Sulit untuk berkomentar tetapi aneh [mengapa ia tidak bersuara] - saya pikir itu tidak benar," cuit Malinovskyi di Twitter.
"Ini 100% kasus bahwa ia tidak lagi [atau akan pernah] menjadi legenda sepakbola Ukraina."
"Prestasinya sebelum ini telah dilupakan."
Tak cuma Malinovskyi, mantan pesepakbola Ukraina, Yevgeny Levchenko juga sama-sama mempertanyakan sikap Tymoshchuk yang tetap bungkam.
"Tolya, bagaimana bisa? Anda dari Ukraina. Bagaimana Anda bisa diam dan terus bekerja di sana?" tanya Levchenko.
"Kita bermain bersama untuk tim yang sama [Ukraina], mengenakan kaus ini dengan bangga, menyanyikan lagu kebangsaan, menang dan kalah. Apakah Anda cuma diam sekarang? Tolya, bagaimana Anda hidup dengan situasi ini?"
Politik yang merembet ke sepakbola
Invasi Rusia ke Ukraina berdampak pada sepakbola mereka, dengan FIFA, setelah berkonsultasi dengan UEFA, memutuskan untuk mencoret mereka dari panggung internasional.
Ini berarti Rusia tidak akan bisa melanjutkan partisipasi mereka dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.
Selain itu, klub mereka juga didiskualifikasi dari kompetisi Eropa. Spartak Moskwa adalah satu-satunya klub Rusia yang tersisa dan mereka sekarang tidak bisa lagi melanjutkan kampanye di Liga Europa.