Stats Perform
·30 Juli 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·30 Juli 2021
Laga semi-final Piala Emas CONCACAF 2021 digelar Jumat (30/7) pagi, mempertemukan Amerika Serikat dan Qatar, serta Meksiko menghadapi Canada. Amerika akhirnya melaju ke final, bersama dengan Meksiko.
Partai tersebut mengandaskan impian tim non-unggulan seperti Qatar yang berstatus tim tamu pada kejuaraan ini, dan juga Canada yang bisa tampil memukau meski awalnya tidak diperhitungkan pada Piala Emas ini.
Pertandingan antara Amerika dan Qatar sendiri berlangsung dengan sengit, dengan Qatar lebih sering membuat Amerika repot sepanjang babak pertama. Dari mulai usaha Hassan Al-Haydos, hingga Akram Afif.
Amerika baru bisa mencetak gol pada menit ke-86, setelah determinasi dari Nicholas Giaocchini bisa diselesaikan oleh Gyazi Zardes. Kemenangan 1-0 didapat Amerika -- yang memastikan final ketiga di Piala Emas, dalam tiga edisi beruntun.
Sementara laga antara Kanada dan Meksiko juga tidak kalah ketat. Kanada main agresif dan tempo laga ini cukup tinggi, gol pembuka pun baru hadir pada pengujung babak pertama, lewat penalti Oberlin Pineda di injury time.
Tajon Buchanan yang tampil keren sepanjang pertandingan akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-57. Pemain sayap bernomor punggung 12 itu menggiring bola dari sisi kiri, dan melepaskan tendangan untuk memperdaya kiper Meksiko, Alfredo Talavera.
Pada menit ke-66, Meksiko bisa saja unggul jika tendangan penalti kedua yang mereka dapat tidak digagalkan oleh penjaga gawang Kanada, Maxime Crépeau. Pertandingan makin seru, dan sengitnya terjaga hingga laga selesai.
Pemain Atletico Madrid, Héctor Herrera, akhirnya jadi protagonis yang meloloskan Meksiko lewat gol telat di menit 94'. Tendangan kaki kiri dari Herrera tak mampu dijangkau kiper, dan Meksiko lolos ke final secara dramatis.
Final Piala Emas akan dilaksanakan di Las Vegas, dan partai antara Amerika Serikat dan Meksiko merupakan duel klasik yang dimiliki CONCACAF. Meksiko sudah menjuarai 11 edisi Piala Emas, sementara Amerika menjadi yang terbaik kedua, dengan enam gelar.