Bola.net
·24 Agustus 2022
Kisah Sedih Timnas Italia di Piala Dunia 2014

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·24 Agustus 2022
Bola.net - Di Piala Dunia 2014, Timnas Italia diperhitungkan sebagai kandidat juara turnamen empat tahunan tersebut. Namun pada prakteknya, nasib Gli Azzurri kandas dengan mengenaskan.
Timnas Italia gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2014. Ini disebabkan mereka kalah dari wakil Amerika Selatan, Uruguay 0-1 pada pertandingan terakhir Grup D. Tim asuhan Cesare Prandelli itu pun hanya menempati peringkat ketiga pada klasemen akhir Grup D dengan raihan tiga poin.
Dengan pencapaian tersebut, Gli Azzurri mengulang pencapaian pada Piala Dunia 2010 yang pada saat itu mereka juga gagal lolos dari fase grup penyisihan. Saat itu berstatus juara bertahan, Italia malah secara tragis menempati posisi buncit di bawah Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru.
Italia sebenarnya mengawali turnamen dengan cemerlang, menumbangkan Inggris 2-1, lewat gol Claudio Marchisio dan Mario Balotelli. Namun, pada partai kedua melawan Kosta Rika, mereka secara mengejutkan takluk dengan skor tipis 0-1.
Dan, hal tersebut membuat Gli Azzurri mau tidak mau harus raih kemenangan melawan Uruguay pada laga terakhir. Sialnya, malah hasil kekalahan yang diraih Gianluigi Buffon dkk. dan membuat Italia pulang lebih dini.
1 dari 3 halaman
Usai mendapatkan hasil buruk pada gelaran Piala Dunia 2014, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Giancarlo Abate langsung mengumumkan mundur dari jabatanya.
"Saya ingin mengumumkan pengunduran diri saya. Ketika kami kembali ke Italia, saya akan melakukan pertemuan dengan federasi dan berharap (Prandelli) bisa menarik kembali pengunduran dirinya. Saya sudah membuat keputusan ini sebelum Piala Dunia," ungkap Abete dilansir dari Football Italia.
2 dari 3 halaman
Penilaian ini hadir dari legenda hidup Italia, Salvatore Schillaci yang menilai Cesare Prandelli begitu banyak melakukan kesalahan besar dalam memilih skuat Gli Azzurri yang dibawanya untuk turnamen Piala Dunia 2014.
Penilaian Schillaci ini disampaikan setelah Italia dipastikan tersingkir dari Piala Dunia. Kekalahan atas Uruguay telah memaksa anak asuh Prandelli ini tersisih dari fase penyisihan grup.
''Prandelli telah melakukan pemanggilan yang keliru karena dia telah memboyong terlalu banyak pemain yang sebelumnya tidak pernah bermain di timnas. Mereka menjadi miskin pengalaman,'' kata pria yang pernah menjadi pahlawan bagi Italia pada Piala Dunia 1990 ini kepada Rai Radio 2.
''Kesalahan lainnya dia hanya mengambil dua striker saja. Ini membuatnya keliru menyusun skuat dari awal,'' tambahnya.
3 dari 3 halaman
Balotelli tak terima dengan tuduhan banyak suporter timnas Italia yang menyebut dirinya sebagai penyebab utama kegagalan tim nasional di Piala Dunia 2014. Striker berdarah Ghana ini malah menganggap tuduhan fans itu sebagai tindakan rasis.
Kritikan tak cuma melayang kepada penampilan Gli Azzurri. Balotelli disebut-sebut sebagai biang kegagalan. Salah satu fans lewat video yang diunggah di instagram menyebut: "Mario bukan orang Italia'.
"Saya Mario Balotelli, 23 tahun, dan saya tak memilih untuk jadi orang Italia. Saya benar-benar punya keinginan kuat karena saya lahir di Italia dan hidup di Italia," kata Balotelli membalas dan dikutip Football Italia.
Langsung