Kisah Inspiratif Angel Di Maria: Datang dari Rosario, Juara Piala Dunia 2022 | OneFootball

Kisah Inspiratif Angel Di Maria: Datang dari Rosario, Juara Piala Dunia 2022 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: sportstars.id

sportstars.id

·4 April 2023

Kisah Inspiratif Angel Di Maria: Datang dari Rosario, Juara Piala Dunia 2022

Gambar artikel:Kisah Inspiratif Angel Di Maria: Datang dari Rosario, Juara Piala Dunia 2022

JAKARTA - Angel Di Maria termasuk salah satu pesepakbola terbaik yang pernah dilahirkan Argentina. Dirinya dikenal memiliki kemampuan olah bola yang mumpuni. Gerakan membawa bola dari sisi lapangan pun tak jarang membuat para lawan kewalahan.

Tidak hanya itu, Angel Di Maria juga memiliki kemampuan mengumpan yang mumpuni dan tak jarang tendangan bebasnya membuahkan gol. Namun kesuksesannya yang diraihnya kini tidak dapat didapatkan seperti membalikkan telapak tangan.


Video OneFootball


Banyak hal di masa kecilnya yang membuat ia menjadi pesepakbola sukses yang banyak dikenal orang. Lalu, seperti apa kisah inspiratif Angel Di Maria? Berikut ini Sportstars.id akan berikan ulasan lengkapnya;

Gambar artikel:Kisah Inspiratif Angel Di Maria: Datang dari Rosario, Juara Piala Dunia 2022

Kisah Inspiratif Angel Di Maria

Pesepakbola asal Argentina satu ini terlahir dengan nama Angel Fabian di Maria. Ia dilahirkan di Rosario, Provinsi Santa Fe, Argentina pada 14 Februari 1988 silam. Kota kecil tersebut terletak sekitar 300 mil dari Ibu Kota Argentina, Buenos Aires dan merupakan kota terpadat ketiga di negara tersebut.

Perlu diketahui kota kecil tersebut juga merupakan tempat lahirnya para insan sepak bola hebat macam Lionel Messi, Mario Kempes hingga pelatih ternamaan, Marcelo Bielsa. Angel Di Maria merupakan anak dari pasangan Miguel Di Maria dan Diana Hernandez.

Diketahui jika sang ayah sempat berprofesi sebagai pekerja kasar tambang batu. Sebelum menekuni pekerjaan tersebut, sang ayah dulunya juga merupakan seorang pesepakbola yang memperkuat River Plate.

Namun sayang, kariernya harus cepat berakhir lantaran menderita cedera lutut yang cukup parah. Lahir dari ayah yang mencintai sepak bola membuat Angel Di Maria juga mencintai dunia yang pernah ditekuni oleh sang ayah tercintanya tersebut.

Untuk masuk ke dunia sepak bola, ia harus melalui begitu banyak rintangan dan hambatan. Salah satunya adalah sang ibu tercinta, Diana Hernandez harus mengantarkan Angel Di Maria kecil dengan cara mengayuh sepeda sejauh 10 KM.

Bahkan Angel Di Maria di kala kecil harus membantu sang ayah mengisi karung batu bara milik ayahnya pada pagi hari. Hal itu dilakukan agar sang ibu dapat mengantarkannya lebih awal ke akademi sepak bolanya yakni CA Rosario Central.

Pada masa kecilnya, Angel Di Maria pernah mengalami hal yang cukup tidak mengenakan. Dirinya kala itu jatuh ke dalam sumur di rumahnya. Untungnya ia sempat diselamatkan dan mendapatkan pertolongan.

Angel Di Maria yang memiliki tingkah hiperaktif sejak kecil membuat dokter menyarankan agar ibunya dapat menyalurkan bakat sang anak ke dunia sepak bola. Pada akhirnya ia pun dimasukkan ke akademi sepak bola lokal, CA Rosario Central.

Angel Di Maria mampu menembus skuad senior di klub tersebut pada 2006. Ia dilirik banyak klub usai mampu antarkan Timnas Argentina juara Piala Dunia U-20 2007. Benfica menjadi klub beruntung yang mendapatkan servis pemain berbakat asal Argentina tersebut.

The Eagles berani menebus Angel Di Maria yang kala itu masih berumur 19 tahun dengan mahar 8 juta euro atau setara Rp139 miliar. Bermain selama tiga musim di Estadio Da Luz, ia mampu menyabet 1 gelar Liga Portugal 2009-2010, dan dua Piala Liga Portugal 2008 dan 2009.

Kariernya semakin berkembang di setiap musimnya. Raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid pun kepincut dengan talenta terbaik asal Rosario tersebut. El Real pun berhasil mendapatkan tanda tangan Angel Di Maria dengan pelepasan klausul mencapai 33 juta euro atau Rp573 miliar.

Membela Real Madrid selama empat musim, pesepakbola bertinggi 1,80 m itu sukses merengkuh banyak gelar seperti 1 gelar UCL, 1 gelar La Liga Spanyol, 1 gelar Copa Del Rey, 1 gelar Piala Super Spanyol dan 1 Piala Super UEFA.

Angel Di Maria yang sejatinya masih menyisakan kontrak hingga Juni 2018, namun sang pemain ingin El Real menjualnya. Sebelumnya ia sempat menolak berbagai tawaran perpanjangan kontrak yang disodorkan manajemen klub.

Pada akhirnya, Angel Di Maria memutuskan menerima tawaran dari Manchester United pada musim 2014. The Red Devils menebusnya dengan mahar yang cukup fantastis yakni 75 juta euro atau setara dengan Rp1,3 triliun.

Sial bagi Angel Di Maria selama berkarier di Liga Inggris. Ia hanya memperkuat Manchester United selama semusim. Dirinya kerap dicadangkan oleh pelatih Louis van Gaal. Menir asal Belanda itu mengungkapkan jika Angel Di Maria tidak dapat beradaptasi dengan taktik yang dibuatnya.

Hanya bermain semusim, mantan penggawa Benfica itu hanya mampu bermain di 32 laga, mencetak 4 gol serta 12 assist. Selain itu, rumah Angel Di Maria yang berada di Kota Manchester itu pernah dibobol maling.

Trauma tinggal di kota Manchester membuat didikan akademi CA Rosario Central itu pun pindah ke PSG pada 2015 dengan tebusan mahar 63 juta euro atau setara Rp1,1 triliun. Bersama Les Parisiens, kemampuan mengolah bolanya pun seperti terlahir kembali.

Bermain selama lima musim di klub Ibu Kota Prancis, Angel Di Maria mampu bermain di 295 laga, mencetak 93 gol serta 119 assist. Berbagai gelar domestik pun sanggup diraih pemilik 131 caps di Timnas Argentina itu di antaranya 5 gelar Ligue 1 Prancis, 4 gelar Piala Prancis dan sederet gelar lainnya.

Angel Di Maria yang berstatus bebas transfer pada Juli 2022 memutuskan untuk pindah ke Juventus. Sejauh ini dia menjadi andalan di sektor penyerang sayap La Vecchia Signora di bawah asuhan Massimiliano Allegri.

Untuk level timnas, prestasi Angel Di Maria tidak perlu diragukan lagi. Pemain Terbaik Argentina 2014 itu mampu antarkan La Albiceleste juara medali emas Olimpiade 2008, Copa America 2020 dan yang terbaru Piala Dunia 2022.

Lihat jejak penerbit