Kisah Diego Maradona: Sang Legenda Sepak Bola Argentina | OneFootball

Kisah Diego Maradona: Sang Legenda Sepak Bola Argentina | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: sportstars.id

sportstars.id

·20 Maret 2023

Kisah Diego Maradona: Sang Legenda Sepak Bola Argentina

Gambar artikel:Kisah Diego Maradona: Sang Legenda Sepak Bola Argentina

JAKARTA - Kisah Diego Maradona selalu menjadi pembahasan menarik bila bicara soal bola. Dirinya wafat pada 25 November 2020 silam karena serangan jantung beberapa pekan setelah menjalani operasi otak karena pembekuan darah.

Semasa hidupnya, Diego MaradonaArgentina. Dirinya mampu mengantarkan trofi Piala Dunia 1986 untuk Timnas Argentina usai taklukkan Jerman Barat di laga final.


Video OneFootball


Selain berprestasi, Diego Maradona juga dikenal sebagai pesepakbola yang memiliki banyak kontroversi. Seperti apa kisah legenda sepakbola asal Argentina tersebut?

Gambar artikel:Kisah Diego Maradona: Sang Legenda Sepak Bola Argentina

Kisah Diego Maradona

Legenda sepak bola Argentina itu bernama lengkap Diego Armando Maradona. Dia dilahirkan di Lanus, sebuah kota kecil di Buenos Aires, Argentina. Pria bertinggi 1,67 m itu terbiasa bermain di posisi gelandang serang.

Diego Maradona merupakan putra pertama dari delapan bersaudara pasangan Don Diego dan Dona Tata. Sang ayah merupakan pekerja pabrik yang pernah tidak memiliki cukup biaya untuk mengantarkan sang putra ke seleksi sepak bola di klub Argentinos Junior.

Pada akhirnya Diego Maradona bermain di tim tersebut pada kelompok umur U-20 pada 1977. Tak lama berselang tepatnya pada 1977, ia sempat dipinjamkan ke klub raksasa Liga Argentina, Boca Juniors.

Karier sepakbolanya di Eropa bermula saat Diego Maradona bergabung ke Barcelona pada 1982. Dua musim memperkuat klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut ia mampu memenangkan La Liga Spanyol 1982-1983, Piala Super Spanyol 1983-1984 dan berbagai gelar lainnya.

Diego Maradona kemudian melanjutkan kariernya ke Serie A Italia, Napoli pada 1984. Tujuh musim bermain di klub berjuluk Il Partenopei tersebut ia sukses mencapai 115 gol dan 64 assist dari 257 laga.

Selain itu, peraih penghargaan pemain terbaik Argentina sebanyak empat kali tersebut mampu menjuarai dua Scudetto Serie A, Piala Super UEFA, Coppa Italia dan Piala Super Italia. Kariernya di dunia sepak bola sempat tercoreng lantaran penggunaan obat-obatan terlarang.

Hal itu membuat pemain pemilik 90 caps bersama Timnas Argentina itu mendapatkan larangan bermain selama 15 bulan, Juli 1991-September 1992. Setelah masa hukumannya berakhir ia pun pindah ke klub Spanyol, Sevilla.

Kariernya di klub yang bermarkas di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan itu hanya berlangsung selama semusim. Di Sevilla, Diego Maradona bermain di 28 laga dan mencetak 6 gol serta 4 assist.

Dirinya pun kembali ke kampung halamannya, Argentina dan bergabung ke klub Newell's pada September 1993. Ternyata bukan sekali saja Diego Maradona terkena kasus penggunaan obat-obatan terlarang.

Pemain bernomor punggung 10 di Timnas Argentina itu terbukti telah menggunakan zat Efedrin. Diketahui jika obat tersebut bisa membantu mengatasi masalah pernapasan sekaligus meningkatkan performa dan kinerja.

Diego Maradona akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu pada Oktober 1997. Boca Juniors merupakan klub terakhir dari pemain pemilik "Gol Tangan Tuhan" tersebut.

Setelah itu, Diego Maradona sempat dipercaya untuk melatih Timnas Argentina di Piala Dunia 2010. Namun sayang, langkah skuad La Albiceleste di ajang itu harus gagal di babak perempat final usai dibantai Timnas Jerman.

Lihat jejak penerbit