Suara.com
·17 Mei 2022
In partnership with
Yahoo sportsSuara.com
·17 Mei 2022
Suara.com - Mengenang kisah jenius Ajax Amsterdam ketika memboyong Frenkie de Jong dengan harga Rp15 ribu saja.
Ajax Amsterdam merupakan salah satu klub papan atas di Eropa dan tim tersukses di Belanda. Meski punya status klub papan atas dan terbesar di Belanda, De Godenzonen bukanlah tim yang gemar belanja seperti tim besar lainnya.
Ajax merupakan salah satu tim yang selalu percaya pada talentanya sendiri. Kepercayaannya pada talentanya itu dibarengi dengan kemampuan Scouting atau mencari bakat yang apik.
Kapten Ajax Frenkie de Jong dan kawan -kawan melakukan sesi latihan di Allianz Stadium guna menghadapi Juventus di leg kedua perempat final Liga Champions. Marco Bertorello / AFP
Tak terhitung berapa banyak pemain muda berbakat yang diorbitkan Ajax. Hampir sebagian besar, para pemain itu adalah pemain didikannya sendiri.
Berbicara soal mendidik pemain, Ajax belum lama ini melahirkan generasi emas saat berhasil menembus semifinal Liga Champions 2018-2019.
Kala itu, Erik ten Hag selaku pelatih, menggunakan hampir seluruh pemain muda jebolan akademinya hingga mampu menundukkan tim-tim papan atas seperti Bayern Munich, Real Madrid, dan Juventus.
Para pemain tersebut adalah Donny van de Beek, Matthijs de Ligt, dan Frenkie de Jong. Khusus nama terakhir, ia tak bisa dikatakan sebagai pemain akademi, karena dibeli Ajax pada usia 18 tahun.
Penampilan apik De Jong di musim tersebut membuat banyak klub meminatinya. Hingga akhirnya Barcelona lah yang berhasil mengamankan jasanya dengan harga sekitar 75 juta euro atau Rp1,1 triliun.
Penjualan tersebut pun memberikan keuntungan besar kepada Ajax. Tak tanggung-tanggung, De Godenzonen bisa dikatakan untung 100 persen.
Hal ini tak lepas dari kejelian Ajax yang memboyong De Jong pertama kali di usia 18 tahun dengan harga hanya 1 euro atau Rp15 ribu saja.