Kilas Balik Perjalanan Prancis sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 1998 | OneFootball

Kilas Balik Perjalanan Prancis sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 1998 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: 90min

90min

·9 Juni 2022

Kilas Balik Perjalanan Prancis sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 1998

Gambar artikel:Kilas Balik Perjalanan Prancis sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 1998

Setelah Piala Dunia 1994 berlangsung di Benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat, perhelatan Piala Dunia edisi 1998 kembali ke Eropa, tepatnya Prancis. Bagi Prancis, ini merupakan kali kedua mereka menjadi tuan rumah setelah 1938.

Piala Dunia 1998 cukup bersejarah karena untuk pertama kalinya diikuti 32 negara peserta, berlangsung selama 32 hari (10 Juni - 12 Juli 1998), dan dimainkan di 10 stadion di Prancis.


Video OneFootball


Timnas Prancis sebagai tuan rumah pun melakukan persiapan matang di skuad mereka, Terlebih pada Euro 1996, skuad Aime Jacquet tampil kurang meyakinkan. Meski akhirnya menjadi Juara Dunia dengan mengalahkan juara bertahan Brasil, perjalanan mereka untuk jadi yang terbaik tidaklah mulus.

Berikut adalah kumpulan informasi seputar perjalanan Prancis pada Piala Dunia 1998 dan turnamen itu secara keseluruhan.

1. Prancis Juara Dunia setelah Kalahkan Juara Bertahan Brasil

Sundulan Zinedine Zidane di final Piala Dunia 1998 / Christian Liewig - Corbis/GettyImages

Prancis yang bertindak sebagai tuan rumah berada di grup yang relatif mudah, yaitu Grup C. Saat itu format Piala Dunia masih menjadikan juara bertahan (Brasil) untuk berada di Grup A.Les Bleus yang dilatih Aime Jacquet satu grup dengan Denmark (dari zona Eropa), Afrika Selatan (zona Afrika), dan Saudi Arabia (zona Asia). Di Grup C, mereka dengan mudah kalahkan lawan-lawannya dan menjadi juara grup tanpa kekalahan. Tapi tantangan mulai terjadi di babak 16 besar ketika hadapi Paraguay. Prancis baru bisa lolos ke perempat final setelah Laurent Blanc cetak gol emas di menit 114. Pada perempat final, Prancis menghadapi tuan rumah 1990, Italia. Pertandingan berjalan ketat dan selama 120 menit tidak menghasilkan gol dan harus lanjut ke adu penalti. Les Bleus lolos dengan skor 4-3 setelah dua penendang Azzuri, Demetrio Albertini dan Luigi Di Biagio gagal lakukan tugasnya. Di semifinal, Prancis menghadapi negara "Kuda Hitam" Kroasia, yang catatkan sejarah untuk pertama kalinya lolos ke semifinal dengan status sebagai negara debutan. Kroasia bahkan sempat kejutkan tuan rumah setelah Davor Suker cetak gol. Tapi Prancis, yang didukung puluhan ribu penonton di stadion, bisa unggul berkat dua gol Lilian Thuram. Partai final mempertemukan Prancis dengan juara bertahan Brasil. Pertandingan sempat dikejutkan dengan tidak masuknya Ronaldo di starting lineup, tapi kemudian dia masuk ke starting XI , 45 menit sebelum pertandingan dimulai. Diperkirakan bakal jadi laga ketat. Yang terjadi malah sebaliknya. Les Bleus bisa unggul 2-0 di babak pertama berkat dua gol Zinedine Zidane. Pertandingan berakhir dengan skor 3-0, setelah Emmanuel Petit mencetak gol tambahan di injury time. Prancis pun Juara Dunia untuk pertama kalinyaKemenangan ini juga jadi awal mula dominasi Prancis di sepakbola dunia pada akhir 90-an dan awal 2000-an. Setelah 1998, Les Bleus raih gelar Piala Eropa 2000.

2. Skuad Prancis Didominasi Pemain Serie A dan Ligue 1

Skuad Prancis 1998, didominasi pemain dari Serie A dan Ligue 1 / Christian Liewig - Corbis/GettyImages

Jika pada sekarang ini banyak pemain kelas dunia yang bermain di Liga Inggris, tapi pada era 1990-an, Liga Italia atau Serie A lah yang mendominasi pemain-pemain bintang. Maka tak heran apabila skuad Prancis didominasi pemain-pemain yang bermain di Serie A. Sebut saja Youri Djorkaeff (Inter), Marcel Desailly (Milan), dan tentu saja Zinedine Zidane serta sang kapten Didier Deschamps (keduanya bermain di Juventus). Dominasi liga lokal juga sama banyaknya, saat itu pemain-pemain seperti Robert Pires (Metz), Thierry Henry (Monaco), Fabien Barthez (Monaco), dan Laurent Blanc (Marseille) masih bermain di Ligue 1. Sementara yang bermain di Premier League hanya segilintir pemain seperti Emmanuel Petit dan Patrick Vieira (Arsenal) dan Franck Leboeuf (Chelsea).Tentunya ini berbanding terbalik dengan skuad Prancis di Piala 2018, ketika itu hanya Blaise Matuidi yang bermain di Serie A bersama Juventus yang masuk skuad.

3. Zinedine Zidane: Pahlawan Baru Les Bleus

Selebrasi Zinedine Zidane setelah cetak gol ke gawang Brasil di Final Piala Dunia 1998 / Christian Liewig - Corbis/GettyImages

Piala Dunia 1998 menghasilkan banyak pemain bintang yang bersinar. Tak hanya Ronaldo dengan Brasil. Tapi juga seorang Zinedine Zidane. Tidak pernah mencetak gol hingga semifinal, bahkan sempat mendapat kartu merah di pertandingan fase grup, pemain yang pernah ditolak oleh Newcastle United ini justru mencetak dua gol penting dan bersejarah bagi Les Bleus di final melawan Brasil. Zidane, yang di Piala Dunia 1998 masih berusia 25 tahun sebenarnya sudah menjadi andalan Les Bleus sejak Euro 1996, saat itu Aime Jacquet juga kerap memasang Zidane sebagai starting lineup. Tapi sinarnya mulai terlihat jelas di Piala Dunia 1998, Zidane saat itu kerap dibandingkan dengan legenda Prancis, Michel Platini. Maklum saja, keduanya sama-sama bermain di posisi No.10 di Prancis. Berkat penampilannya di Piala Dunia (dan juga bersama Juventus, yang di musim 1997/98 meraih Scudetto dan melaju ke final Liga Champions meski kalah dari Real Madrid), Zidane mendapat penghargaan Pemain Terbaik Dunia 1998.

4. Mengenang Keseluruhan Piala Dunia 1998

Zidane dan Ronaldo, dua pemain yang jadi sorotan di Piala Dunia 1998 / STAFF/GettyImages

Piala Dunia 1998 merupakan pertama kalinya Piala Dunia diikuti 32 negara setelah Piala Dunia sebelumnya hanya 24 negara saja. Pembagian negara terdiri dari 15 negara Zona Eropa, 5 dari Zona Afrika, 5 dari Zona Amerika Selatan, 3 dari Zona Amerika Utara, dan 4 dari Zona Asia. Ada empat negara yang untuk pertama lolos ke ajang Piala Dunia yaitu Kroasia, Jepang, Afrika Selatan, dan Jamaika. Karena Piala Dunia ini diikuti oleh 32 negara, perhelatan Piala Dunia 1998 jadi lebih panjang dari sebelumnya. Bahkan hingga saat ini PD 1998 jadi yang terlama, yaitu 32 hari.Berbagai peraturan baru juga dibuat FIFA seperti peraturan gol emas, diizinkannya pergantian tiga pemain, dan juga dilarang melakukan tekel dari belakang yang dianggap membahayakan lawan. Selain Prancis, Kroasia jadi negara yang mendapat sorotan. Kendati baru pertama kali tampil di Piala Dunia, tapi Krosia mampu menembus semifinal sebelum akhirnya dikalahkan tuan rumah Prancis. Bahkan striker mereka, Davor Suker mendapat penghargaan Sepatu Emas, berkat enam golnya.

Lihat jejak penerbit