Kevin-Prince Boateng: Gelimang Uang Di Sepakbola Bagai Kutukan | OneFootball

Kevin-Prince Boateng: Gelimang Uang Di Sepakbola Bagai Kutukan | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·29 Desember 2019

Kevin-Prince Boateng: Gelimang Uang Di Sepakbola Bagai Kutukan

Gambar artikel:Kevin-Prince Boateng: Gelimang Uang Di Sepakbola Bagai Kutukan

Bintang Fiorentina Kevin-Prince Boateng menyebut gelimang uang di sepakbola bagai kutukan, dengan ia menilai olahraga tersebut sudah mengarah ke bisnis dan tidak ada lagi rasa senang dalam memainkannya.

Boateng dahulu dikenal kerap menonjolkan gaya hidupnya yang mewah sebagai pesepakbola, dan sosok berusia 32 tahun itu mengaku semakin kecewa dengan arah jalannya permainan tersebut.


Video OneFootball


Kepada Bild am Sonntag, Boateng mengatakan: “Semua uang ini adalah kutukan. Sepakbola sekarang hanya bisnis dan kami hanya angka. Jika Anda tidak dirasa cocok, Anda diganti, titik. Tidak lagi ada loyalitas dan itu menyedihkan.

“Harusnya ada survei mengenai berapa banyak pemain yang merasa senang untuk pergi berlatih dan berapa banyak yang bersenang-senang.

“Tentunya, sepakbola adalah pekerjaan untuk profesional, namun bayarannya begitu bagus sehingga itu menjadi sumber stres.

“Tekanannya sangat besar dan begitu mudah untuk membicarakan hal seperti depresi. Ada beberapa waktu di mana saya merasa bersenang-senang dan ada momen ketika saya tidak menikmatinya.

“Sebelumnya saya bersenang-senang. Saya kini menjadi kesal ketika melihat pemain yang tidak menunjukkan talentanya. Saya tahu rasanya untuk menyia-nyakan bakat.

“Beberapa pemain muda berusia 19 tahun sekarang mengendarai Mercedes, menerima gaji dan merasa puas. Mereka padahal punya talenta namun tidak melakukan apa-apa, tidak ada latihan ekstra, tidak ada.

“Mereka hanya bermain PlayStations dan mengunggah sesuatu di Instagram. Mereka menjadi yang terakhir datang ke tempat latihan dan yang pertama pulang.

“Saya pernah melakukan itu sekali, namun Anda tidak boleh lagi melakukan itu di sepakbola.”