Ketum PSSI Erick Thohir Usul Klub Dapat Pengurangan Poin Jika Suporter Rusuh | OneFootball

Ketum PSSI Erick Thohir Usul Klub Dapat Pengurangan Poin Jika Suporter Rusuh | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·19 April 2023

Ketum PSSI Erick Thohir Usul Klub Dapat Pengurangan Poin Jika Suporter Rusuh

Gambar artikel:Ketum PSSI Erick Thohir Usul Klub Dapat Pengurangan Poin Jika Suporter Rusuh

BOLASPORT.COM - Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, mengusulkan ada sanksi pengurangan poin bagi klub jika ada kerusuhan suporter.

Seperti diketahui, jelang berakhirnya Liga 1 2022/2023 beberapa kerusuhan di tribun terjadi.


Video OneFootball


Paling jadi sorotan adalah saat pertadingan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman dan Persib Bandung vs Persis Solo.

Hal ini jadi masalah serius karena sepak bola Indonesia sedang masa berbenah pasca Tragedi Kanjuruhan tahun lalu.

Demi meminimalisir kejadian tersebut terulang di Liga 1 musim depan, Ketum PSSI Erick Thohir mengusulkan ada sanksi pengurangan poin jika ada kerusuhan yang terjadi.

Dia sudah menyampaikan usulan ini ke PT LIB selaku operator liga dan Exco PSSI.

Sanksi lebih berat diberikan jika terjadi pengaturan skor atau match fixing.

"Saya sudah bicara dengan liga (PT LIB) dan Exco PSSI, saya ingin mengusulkan pengurangan poin ke depan. Jadi kalau ada sebuah kejadian di lapangan."

"Apakah aturan yang ditabrak, jangan main match fixing. Kalau match fixing langsung didegradasi aja. Kalau ada match fixing, ditangkap, itu langsung degradasi. Dan wasit, pemain, hukum seumur hidup," kata Erick Thohir kepada media termasuk BolaSport.com, Rabu (19/4/2023).

Erick menjelaskan jika sanksi pengurangan poin jadi opsi paling ampuh.

Pasalnya, kerusuhan yang dilakukan suporter berdampak langsung kepada klub.

Diharapkan mereka jadi lebih menahan diri karena klub akan mendapatkan kerugian jika mereka melakukan aksi tersebut.

"Tapi kalau ada problem lain seperti kemarin kembali kita kurangi poin saja."

"Supaya apa? Klub dan suporter merasa punya tanggung jawab yang sama. Kan kalau klubnya kurang poin, rugi," ujarnya.

Pengurangan poin ini juga berkaca dari Liga Italia.

Juventus beberapa waktu lalu dipastikan bersalah setelah melanggar aturan administrasi.

Hasilnya, mereka mendapatkan pengurangan poin.

Usul ini juga mendapatkan respon postif dari beberapa klub agar semua pihak mendapatkan tanggung jawab.

"Seperti kemarin Juventus, karena masalah administrasi, Juventus kemarin pengurangan poin 15 poin karena ada administrasi yang disalahgunakan dimana ada sistem acocunting, pajak, dan lain-lain. Itu 15 poin hukumannya."

"Artinya apa? Bisa kita melakukan sesuatu yang berbeda asal ada kesepakatan. Beberapa klub saya telepon mereka bilang tertarik. Kenapa? Ini biar punya tanggung jawab sama-sama."

"Pihak keamanan punya tanggung jawab, klub punya tanggung jawab, sahabat-sahabat suporter harus jadi bagian," urainya.

Terkait pengurangan poin ini masih dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait.

Sehingga, ini belum keputusan final dan belum pasti digunakan untuk Liga 1 musim depan.

"Jangan-jangan tidak semua suporter,. Itu kan ada oknumnya. Kita harus saling jaga. Kasihan kalau suporter sudah mati-matian membela timnya."

"Tiba-tiba ada hal-hal yang tidak diinginkan, kan kalau poinnya dikurangi jadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh supporter."

"Ini salah satunya, belum jadi keputusan," ujarnya.

Lihat jejak penerbit