Stats Perform
·10 Oktober 2018
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·10 Oktober 2018
Mantan gelandang Manchester United Michael Carrick berbicara mengenai depresi yang ia alami setelah gagal membawa timnya menjadi juara di final Liga Champions 2009 silam.
Dihadapkan dengan Barcelona di Stadio Olimpico Roma, United akhirnya takluk 2-0 lewat gol Samuel Eto’o dan Lionel Messi, selagi kekalahan tersebut membuat Setan Merah gagal mempertahankan trofi yang setahun sebelumnya sempat mereka angkat di Moskwa.
Kepada The Times, Carrick mengatakan efek kekalahan tersebut memiliki pengaruh terhadap kehidupannya. “Itu adalah titik terendah dalam karier saya dan saya tidak tahu mengapa. Saya merasa mengecewakan diri sendiri di laga terbesar dalam karier saya. Saya sendiri sukses menjuarai Liga Champions setahun sebelumnya, namun itu tidak relevan sama sekali.
“Saya seperti merasa depresi. Saya merasa benar-benar terpuruk. Saya tahu bahwa itu adalah depresi. Saya menyebutnya depresi karena itu punya akibat. Saya pernah pula merasa buruk setelah menjalani beberapa laga dan terkadang Anda bisa melupakannya dua hari berselang, tapi yang itu berbeda. Itu menghadirkan perasaan yang aneh.
“Saya kerap menyalahkan diri sendiri atas gol [Eto’o] tersebut. Saya terus bertanya kepada diri sendiri, ‘Mengapa saya melakukan hal seperti itu?’, dan kemudian [depresi] itu mengalir dari sana. Setahun berselang adalah waktu yang sulit. Hal seperti itu bertahan untuk waktu yang lama,” imbuhnya.
Untuk saat ini, Carrick merupakan asisten manajer United di bawah komando Jose Mourinho.