Juventus Gugur di Liga Champions dan Belum Pasti ke Liga Europa, Allegri Cuma Bisa Marah | OneFootball

BOLASPORT.COM - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, merasa marah dengan kegagalan skuadnya di Liga Champions 2022-2023.

Juventus telah dipastikan tersingkir dari Liga Champions 2022-2023 usai kalah 3-4 dari Benfica pada matchday kelima Grup H di Stadion da Luz, Rabu (26/10/2022) dini hari WIB.

Hasil tersebut membuat Juventus tak lagi bisa mengejar perolehan poin Paris Saint-Germain dan Benfica yang sama-sama mengoleksi 11 angka dari lima laga.

Lebih parahnya lagi, meski saat ini menempati posisi ketiga dengan raihan tiga poin, Juventus juga belum pasti masuk ke kompetisi kasta kedua Eropa alias Liga Europa.

Pasalnya, I Bianconeri mempunyai jumlah poin yang sama dengan Maccabi Haifa yang berada di dasar klasemen.

Juventus hanya unggul selisih gol dari wakil Israel tersebut.

Dengan begitu, matchday pamungkas Grup H akan menjadi penentuan siapa yang akan bermain di Liga Europa.

Baca Juga: Prediksi Piala Dunia - Beban Berat Robert Lewandowski di Qatar, Wajib Bawa Polandia Bungkam Lionel Messi Cs kalau Tak Mau Lewat Jalur Maut

Juventus akan menyambut PSG di Allianz Stadium, sedangkan Maccabi Haifa kedatangan Benfica di Stadion Sammy Ofer.

Dua laga tersebut akan digelar secara bersamaan pada Rabu (2/11/2022) waktu setempat atau Kamis pukul 03.00 WIB.

Jika Juventus kalah atau imbang, dan Maccaiba Haifa menang, Dusan Vlahovic cs hanya akan menjadi penonton di Eropa.

Jelang laga melawan Les Parisiens, Massimiliano Allegri mengaku sangat kecewa dengan kegagalan Juventus di Liga Champions.

Massimiliano Allegri juga menyatakan bahwa seluruh elemen di Juventus merasa marah dengan kondisi ini.

"Ini yang pertama dalam beberapa tahun di mana kami bermain tanpa menjadi penentu untuk Liga Champions," kata Allegri seperti dikutip BolaSport.com dari 90Min.

"Sekarang tujuannya ke Liga Europa, kami mencoba untuk pergi ke sana. Ini masih Eropa."

Baca Juga: PIALA DUNIA - Cedera Kepala Son Heung-min Bikin Korea Selatan Ketar-ketir

"Reaksi saya tentu marah."

"Tidak membandingkan diri kita dari Maret dan seterusnya dengan yang terbaik menciptakan kemarahan bagi kita."

"Itu harus memberi kami motivasi, itu harus menciptakan reaksi," tutur juru taktik asal Italia itu menambahkan.