Joan Laporta: Jika Saya Xavi, Ogah Balik Ke Barcelona Dengan Manajemen Pimpinan Josep Maria Bartomeu | OneFootball

Joan Laporta: Jika Saya Xavi, Ogah Balik Ke Barcelona Dengan Manajemen Pimpinan Josep Maria Bartomeu | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·16 Juli 2020

Joan Laporta: Jika Saya Xavi, Ogah Balik Ke Barcelona Dengan Manajemen Pimpinan Josep Maria Bartomeu

Gambar artikel:Joan Laporta: Jika Saya Xavi, Ogah Balik Ke Barcelona Dengan Manajemen Pimpinan Josep Maria Bartomeu

Carut marutnya manajemen Barcelona belakangan ini turut menjadi perhatian mantan presiden Los Blaugrana Joan Laporta. Dia menegaskan, seandainya dirinya adalah Xavi, dirinya tidak akan mau balik ke Camp Nou di bawah manajemen pimpinan presiden Josep Maria Bartomeu.

Seperti diketahui, April lalu, Marca memberitakan, enam pejabat tinggi Barca memutuskan mundur dari jabatannya terkait skandal media sosial klub yang dikenal dengan istilah Barcagate.


Video OneFootball


Enam petinggi Blaugrana itu adalah Enrique Tombas, Silvio Elias, Maria Teixidor, Josep Pont, Jordi Clasamiglia, termasuk wakil presiden Emili Rousaud.

Penanganan Bartomeu dalam menghadapi pandemi virus corona juga menjadi salah satu faktor yang membuat keenam orang penting di Camp Nou itu memilih angkat kaki dari klub.

Hal ini sedikit banyak memberi pengaruh pada laju klub Catalans sepanjang musim ini, di mana mereka besar kemungkinannya akan kehilangan gelar juara La Liga, yang lebih condong mendekat ke Real Madrid. Raksasa ibu kota dalam posisi unggul empat poin di puncak klasemen dengan dua pertandingan tersisa.

Di tengah bobroknya internal Barca, mencuat spekulasi jika klub ingin mendatangkan Xavi, legenda mereka, untuk menggeser Quique Setien dari  kursi panas tim.

Namun, Laporta tampak seperti memberi masukan secara tidak langsung kepada Xavi: bila dirinya yang menjadi mantan gelandang timnas Spanyol itu, dia tidak akan pernah mau menukangi Barca dengan manajemen kacau balau seperti saat ini.

"Jika saya adalah Xavi, saya tidak akan pernah mau kembali dengan direksi seperti ini," tegas Laporta, saat menghadiri acara di rumah sakit Sant Joan de Deu.

Secara spesifik, Laporta menunjuk Bartomeu sebagai orang yang paling bertanggung jawab di balik rusaknya internal Barca saat ini.

"Ini bukan BarcaGate, tapi ini adalah BartoGate. Saya khawatir menyoal bagaimana aset di klub ini akan berada dalam ancaman," tambah sang mantan presiden.

Perihal masa depan Messi, Laporta tak ragu ingin sang megabintang menutup karier sepakbolanya di Camp Nou di tengah berbagai spekulasi yang mengaitkan namanya dengan sejumlah klub top Eropa. Namun dia ragu cara manajemen sekarang memperlakukan Messi bakal seperti apa.

"Saya ingin dia bertahan pada 2021, tapi saya khawatir bahwa keputusan buruk dari direksi ini bisa mengarah pada keputusan yang bisa mengakibatkan kerusakan," tandas Laporta.