Jeblok di Piala Presiden, Pemain Persija Akui Tampil Hati-hati Demi Fokus Liga 1 | OneFootball

Jeblok di Piala Presiden, Pemain Persija Akui Tampil Hati-hati Demi Fokus Liga 1 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Suara.com

Suara.com

·2 Juli 2022

Jeblok di Piala Presiden, Pemain Persija Akui Tampil Hati-hati Demi Fokus Liga 1

Gambar artikel:Jeblok di Piala Presiden, Pemain Persija Akui Tampil Hati-hati Demi Fokus Liga 1

Suara.com - Fullback Persija Jakarta, Firza Andika menyebut penampilan buruk timnya di Piala Presiden 2022 bukanlah wajah asli Macan Kemayoran. Mereka tak mau habis-habisan di pramusim dan lebih fokus ke Liga 1 2022/2023.

Firza Andika menjelaskan bahwa pelatih Thomas Doll yang sedari awal tak menganggap Piala Presiden 2022 penting, masih mencari strategi dan komposisi yang cocok untuk Persija Jakarta.


Video OneFootball


"Karena pelatih bilang ini bukan skema kita dan tak ada target, lalu banyak rotasi pemain," kata Firza kepada awak media.

"Jadi kami pemain sebenarnya sangat siap. Tapi kami hindari cedera dan hati-hati main dan siapnya di Liga 1," terang mantan pemain Persikabo 1973 itu.

Persija mengakhiri perjalanannya di Piala Presiden 2022 sebagai juru kunci Grup B. Dari empat pertandingan yang dijalani, semuanya menelan kekalahan.

Dari empat pertandingan itu, tim utama Persija Jakarta cuma tampil dua kali yakni ketika kalah dari Borneo FC (1-2) dan Madura United (1-2).

Sedangkan di dua laga awal, Thomas Doll menurunkan mayoritas pemain muda dan tiga pemain Jepang yang menjalani trial. Hasilnya, mereka kalah 0-2 dari Barito Putera dan hancur lebur di tangan RANS Nusantara FC (1-5).

Dalam empat laga tersebut, pelatih Thomas Doll juga tidak menurunkan legiun asingnya kendati Michael Krmencik dan Ondrej Kudela sudah bergabung dengan tim.

Firza menjelaskan apa yang dipertontonkan Persija selama gelaran Piala Presiden 2022 bukanlah penampilan sesungguh timnya yang lebih fokus mempersiapkan diri jelang Liga 1.

Semenjak bergabung dengan Persija pada musim ini, Firza Andika melihat perbedaan. Banyak yang tidak didapat dari latihan di klub sebelumnya.

"Latihan fisik dan taktik benar-benar beda dari klub sebelumnya. Kami diajarkan fisik yang kuat dan belajar main bawah tak boleh bola atas," pungkasnya.

Lihat jejak penerbit