Jamu Klub Ryuji Utomo, Kurniawan Dwi Yulianto Manfaatkan Jeda Dua Pekan | OneFootball

Jamu Klub Ryuji Utomo, Kurniawan Dwi Yulianto Manfaatkan Jeda Dua Pekan | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·9 Agustus 2021

Jamu Klub Ryuji Utomo, Kurniawan Dwi Yulianto Manfaatkan Jeda Dua Pekan

Gambar artikel:Jamu Klub Ryuji Utomo, Kurniawan Dwi Yulianto Manfaatkan Jeda Dua Pekan

Pelatih Sabah FC Kurniawan Dwi Yulianto akan memanfaatkan jeda kompetisi selama dua pekan untuk membenahi tim besutannya sebelum menghadapi Penang FC di Stadion Likas pada 22 Agustus.

Sabah belum memperoleh hasil meyakinkan selepas Malaysia Super League (MSL) 2021 mengalami jeda dua bulan. Dari lima pertandingan, Sabah mendapatkan tiga imbang dan dua kekalahan. Pada laga terakhirnya kemarin malam, Sabah dibekap raksasa Malaysia Johor Sarul Takzim (JDT) 2-0.


Video OneFootball


MSL kembali meliburkan sejumlah tim selama dua pekan, karena memberi kesempatan kepada Kedah Darul Aman (KDA) untuk menjalani pertandingan tunda. KDA belum melakoni pertandingan setelah dua pemain mereka dinyatakan positif COVID-19, sehingga seluruh penggawa tim harus menjalani karantina 14 hari.

Sabah sebelumnya dijadwalkan menjalani pertandingan melawan Penang pada 14 Agustus, namun mengalami pengunduran akibat perubahan tersebut.  Kurniawan mengatakan, ia akan memanfaatkan jeda dua pekan ini.

Ketika dibekap JDT, Kurniawan tidak dapat menurunkan sejumlah pilar akibat cedera. Juru taktik asal Indonesia ini juga berharap pemain yang cedera, seperti bek Park Tae-su dan striker Josip Ivancic sudah pulih saat menjamu Penang.

“Saya harus menurunkan seorang gelandang bertahan, dan tidak ada gelandang yang mampu menghasilkan gerakan berbahaya, karena tiga gelandang cedera, dan kami menggunakan pemain yang ada,” ujar Kurniawan dikutip laman Berita Harian.

“Laga selanjutnya melawan Penang FC di kandang, dan istirahat dua minggu akan memberi saya ruang untuk melakukan persiapan matang. Para pemain yang cedera akan kembali memperkuat tim.”

Kurniawan menambahkan, salah satu kesalahan yang perlu dibenahi adalah sikap pemain dalam menjalani laga. Kurniawan mencontohkan terjadinya gol kedua JDT ketika pemain lawan lepas dari jebaka offside.

“Gol kedua yang dicetak pemain JDT bermula dari aksi pemain saya yang awalnya berharap pemain JDT berada dalam posisi offside, namun wasit pertandingan mengesahkan gol tersebut,” tutur Kurniawan.

“Itu pelajaran bagi para pemain. Selama wasit tidak meniup peluit, maka mereka harus melanjutkan permainan, dan tidak harus membuat keputusan sendiri untuk tidak menutup pergerakan pemain lawan.”

“Untuk pertandingan selanjutnya, hal itu tidak boleh diulang, karena bisa membuat tim lawan memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Bahkan, kami juga gagal melakukan serangan balik untuk mencetak gol.”