Jailani Ladjanibi Antara Fakfak, Malang, dan Jakarta: Menggapai Mimpi Jadi Legenda Futsal Indonesia | OneFootball

Jailani Ladjanibi Antara Fakfak, Malang, dan Jakarta: Menggapai Mimpi Jadi Legenda Futsal Indonesia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·4 Oktober 2024

Jailani Ladjanibi Antara Fakfak, Malang, dan Jakarta: Menggapai Mimpi Jadi Legenda Futsal Indonesia

Gambar artikel:Jailani Ladjanibi Antara Fakfak, Malang, dan Jakarta: Menggapai Mimpi Jadi Legenda Futsal Indonesia

Bola.com, Jakarta Antara Fakfak, Malang, dan Jakarta, Jailani Ladjanibi menggapai mimpi. Takdirnya untuk menjadi legenda Timnas Futsal Indonesia bergulir singkat namun sarat makna.

Ia dan rekan-rekannya tim futsal Fakfak baru saja melakoni serangkaian uji coba di Jakarta, termasuk melawan Timnas Futsal yang dipersiapkan untuk Piala Asia 2005 di Vietmam.


Video OneFootball


Usai uji coba, Jailani Ladjanibi cs. pun kembali ke Fakfak. Tapi sebelumnya, mereka stay di Malang, karena sang manajer, Yoseph Renmeuw, yang membawa mereka ke Jakarta, punya rumah di di sana.

Dari Malang, rencananya mereka akan lanjut ke Surabaya dan dari Kota Pahlawan melanjutkan perjalanan ke kampung halaman dengan kapal laut.

Namun, secara tak terduga, ia mendapat panggilan telepon dari pelatih Timnas Futsal Indonesia saat itu, Justinus Lhaksana, dan memintanya untuk kembali ke Jakarta.

Justinus Lhaksana sepertinya jatuh hati melihat permainan Jailani Ladjanibi selama uji coba dan oleh karena itulah ia memberi kesempatan kepada kelahiran 8 April 1985 untuk ikut seleksi bergabung dengan nama-nama beken macam Socrates Matulessy, Yos Adi Wicaksono, Vennard Hutabarat, dan Roby Hartono.

"Saya balik sendiri ke Jakarta, ikut seleksi timnas," kata Jailani Ladjanibi dalam tayangan YouTube Sport77, mengenang awal kiprahnya di Timnas Futsal Indonesia.

"Saat TC, saya sekamar dengan Bang Roby. Langsung dengan yang senior. Biar dipantau terus," ujar Jailani Ladjanibi seraya tersenyum.

"Ada sekitar 21 pemain yang ikut TC. Yang kepilih 18 kalau nggak salah. Saya kepilih akhirnya."

Lihat jejak penerbit