Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa | OneFootball

Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·10 Juni 2023

Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa

Gambar artikel:Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa

BOLASPORT.COM - Inter Milan akhirnya kandas di final Liga Champions, dengan demikian wakil Italia rungkad alias hancur lebur di final kompetisi antarklub Eropa 2022-2023.

Ambisi Inter Milan untuk mengulangi kesuksesan musim 2009-2010 akhirnya pupus.


Video OneFootball


Target trofi keempat Liga Champions yang mereka bidik berakhir dengan kegagalan.

Manchester City menjadi mimpi buruk bagi I Nerazzurri di partai final Liga Champions 2022-2023.

Bermain di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Sabtu (10/6/2023) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, Inter Milan dibungkam 0-1 oleh The Citizens.

Bermain tanpa cela sejak babak pertama dan mampu memberikan perlawanan, tetapi armada Simone Inzaghi akhirnya keok oleh gol tunggal Rodri pada menit ke-68.

Gol tersebut sudah cukup bagi Inter Milan untuk pulang dengan tangan hampa.

Gambar artikel:Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa

Lain halnya dengan Manchester City yang berhasil pecah telur untuk trofi perdana Si Kuping Besar.

Kegagalan Inter Milan di final Liga Champions musim ini melengkapi derita wakil Italia yang bermain di partai puncak kompetisi antarklub Eropa musim ini.

Padahal I Nerazzurri digadang-gadang dapat menyelamatkan muka perwakilan Italia di final kompetisi antarklub Eropa.

Sebelumnya AS Roma dan Fiorentina menjadi dua duta Negeri Piza yang bermain di final Liga Europa dan Conference League.

Namun, keduanya harus gagal usai menerima kekalahan dari lawan masing-masing.

Diawali dengan AS Roma, skuad arahan Jose Mourinho babak belur di tangan Sevilla.

Sevilla membuktikan kapasitasnya sebagai spesialis Liga Europa.

Kompetisi kasta kedua di Eropa tersebut adalah habitat alami dari Los Nervionenses.

Dalam duel yang berlangsung di Puskas Arena, Rabu (30/5/2023) atau Kamis dini hari WIB, Sevilla dan Roma sempat bermain 1-1 di waktu normal.

Bahkan anak asuh Jose Luis Mendilibar tertinggal 0-1 lewat gol dari Paulo Dybala pada menit ke-35.

Gol balasan Sevilla baru tercipta oleh gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-55.

Skor imbang tersebut bertahan hingga laga bubaran dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Dalam 2x15 menit pun laga tidak berhasil mendapatkan pemenang sehingga duel Sevilla vs AS Roma harus dilanjutkan dengan adu penalti.

Di babak tos-tosan, Dewi Fortuna akhirnya lebih berpihak pada Sevilla ketimbang tim Serigala Ibu Kota.

Gambar artikel:Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa

Dua penendang Roma, Mancini dan Ibanez, gagal menjalankan tugasnya.

Sementara itu, empat eksekutor dari Sevilla tanpa cela sukses menjaringkan bola.

Gelar Liga Europa lantas jatuh ke tangan Sevilla dengan kemenangan adu penalti yang berkesudahan 4-1.

Adapun di final Conference League yang berlangsung di Eden Arena, Rabu (7/6/2023) atau Kamis dini hari WIB, Fiorentina menyusul kegagalan dari AS Roma.

La Viola harus mengubur impian mereka merengkuh gelar Conference League setelah di partai puncak takluk di tangan West Ham United.

Mirip dengan Inter Milan, La Viola menyerah dengan skor tipis 1-2 dari West Ham United.

Bermain dengan skor kacamata di babak pertama, The Hammers berhasil menjebol gawang Fiorentina lebih dulu pada menit ke-62 melalui sepakan penalti Said Benrahma.

Gambar artikel:Inter Milan Kandas, Wakil Italia Rungkad di Final Kompetisi Antarklub Eropa

Armada Vincenzo Italiano sempat membuka asa lima menit kemudian melalui gol Giacomo Bonaventura.

Namun, pasukan David Moyes-lah yang akhirnya pulang dengan wajah berseri-seri usai Jarrod Bowen memastikan kemenangan tim 2-1 berkat golnya pada menit ke-90.

Kegagalan dari tiga tim tersebut akhirnya benar-benar membuat wakil Italia hancur berkeping-keping.

Nostalgia indah pada era 1990-an gagal terulang kembali.

Padahal musim ini menjadi pertama kalinya dalam 29 tahun, Liga Italia meloloskan tiga wakilnya ke final semua pentas antarklub Eropa pada musim yang sama.

Momentum tersebut diyakini bakal sulit terulang kembali pada musim depan.

Lihat jejak penerbit