Stats Perform
·13 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·13 April 2022
Kapten tim Arsenal Granit Xhaka menegaskan dirinya ingin tetap bersama The Gunners pada musim mendatang, dan berharap suatu hari nanti hubungannya dengan fans menjadi lebih baik.
Xhaka mengungkapkan, ia nyaris meninggalkan Arsenal pada 2019, terutama setelah hubungannya dengan fans makin memburuk. Menurut Xhaka, ia sudah mengepak barang-barangnya, serta bersiap membubuhkan tanda tangan kontrak dengan klub lain.
Hanya saja, kedatangan Mikel Arteta untuk menggantikan Unai Emery pada Desember 2019 membawa perubahan. Meski Xhaka ingin hengkang, Arteta mampu meyakinkan dirinya agar tetap bertahan.
Walau tetap bertahan di Arsenal, Xhaka mengaku masih dihantui tatapan kemarahan fans Arsenal, terutama yang dekat dengan jalur menuju lorong ruang ganti pemain. Bahkan Xhaka hingga sekarang lebih memilih menundukkan kepala bila ingin menuju ruang ganti.
“Merasakan level kebencian dan rasa tidak menghormati, saya tak ingin itu menjadi musuh terbesar saua. Sampai sekarang, jika kami menelan kekalahan, saya selalu benci dengan beberapa meter di depan lorong, karena saya masih mengenali beberapa wajah. Orang-orang yang sama yang duduk di sana,” beber Arteta kepada Player's Tribune dikutip laman Sky Sport.
“Jadi, sekarang saya memilih menundukkan kepala. Saya sudah pernah mengalami mimpi buruk itu sekali. Saya tidak ingin itu terjadi lagi.”
“Sekarang saya tahu saya telah mengambil keputusan yang tepat, karena saya masih ada di sini. Tapi yang tidak bisa berpura-pura hubungan dengan fans akan sama, karena momen-momen itu selalu ada di hati saya.”
Pada musim panas tahun lalu, Xhaka dikabarkan bakal meninggalkan Arsenal. AS Roma menadi klub yang paling menginginkan gelandang itu. Ketertarikan Roma kembali muncul di musim dingin. Namun Xhaka menegaskan, ia ingin mendapatkan sesuatu yang spesial bersama Arsenal.
“Arsenal masih ada di hati saya, 100 persen. Gaya bermain saya tidak pernah mengubah opini banyak orang tentang saya, tapi saya ingin membantu tim. Jika ada orang yang berubah pendiriannya tentang itu (membantu tim), maka akan sangat bagus, ucap Xhaka.
“Saya sadar kami tidak akan pernah menjadi teman baik, tapi saya berharap kami bisa memperlakukan satu dengan yang lainnya secara jujur dan respect. Jika saya telat melakukan tackle, itu karena saya berjuang untuk Arsenal. Jika saya kehilangan kontrol emosi, itu karena saya peduli.”
“Anda tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di sepakbola. Setelah musim ini, saya masih mempunyai kontrak dua tahun. Saya masih mencintai klub ini. Saya yakin Mikel sedang membangun tim kuat, dan saya ingin mendapatkan sesuatu yang spesial di sini.”