Ingat Unggahan Nasi Rames Hansamu Yama Yang Viral? Mengapa Pesepakbola Perlu Hindari Makanan Tradisional Ini & Sejenisnya? | OneFootball

Ingat Unggahan Nasi Rames Hansamu Yama Yang Viral? Mengapa Pesepakbola Perlu Hindari Makanan Tradisional Ini & Sejenisnya? | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·25 Maret 2022

Ingat Unggahan Nasi Rames Hansamu Yama Yang Viral? Mengapa Pesepakbola Perlu Hindari Makanan Tradisional Ini & Sejenisnya?

Gambar artikel:Ingat Unggahan Nasi Rames Hansamu Yama Yang Viral? Mengapa Pesepakbola Perlu Hindari Makanan Tradisional Ini & Sejenisnya?

Beberapa waktu lalu, pemain timnas Indonesia Hansamu Yama menghebohkan jagat media sosial. Bukan karena penampilannya di atas lapangan, tetapi foto nasi rames yang dia unggah di Instagram pribadinya.

Banyak warganet yang menyayangkan apa yang dikonsumsi Hansamu sebagai pesepakbola profesional. Pasalnya, atlet diketahui sangat menjaga pola makan.


Video OneFootball


Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong sendiri sangat disiplin perihal asupan makanan para pemainnya, terlebih jika makanan itu kandungannya minim nutrisi.

Sang juru taktik 'mengharamkan' skuadnya mengonsumsi seperti goreng-gorengan, makanan bersantan dan berminyak, karena erat pengaruhnya dengan ketahanan fisik ketika bermain 90 menit.

Cerita Hansamu dan nasi rames

Hansamu pernah mengunggah foto nasi rames yang berlumur sambel, dilengkapi lauk khas serta kerupuk. Unggahannya ini kemudian viral dan mengundang banjir kritik dari banyak pihak.

Banyak yang beranggapan, pemain Bhayangkara FC ini ternyata memiliki kebiasaan yang tak baik soal asupan makanan karena di unggahannya itu disertai caption 'favorit'. Padahal, dia adalah salah satu tuumpuan Garuda dan diharapkan bisa menjadi ujung tombak masa depan timnas.

Belakangan, Hansamu memberikan klarifikasi soal postingannya yang menghebohkan itu. Dalam channel Youtube Hamska Story 23, sang bek sentral menjelaskan bahwa dia hanya menemani istrinya, Zerlinda Gitta Anggraeni, yang sedang ngidam ingin memakan makanan tradisional favoritnya, yakni nasi rames.

"Yang diunggah hanya foto makanannya saja. Bukan saya sedang makan. Tapi, secara pribadi, peristiwa ini jadi pengalaman berharga," kata Hansamu.

Mengapa nasi rames dan sejenisnya perlu dihindari pesepakbola?

Sudah menjadi kelaziman bahwa stamina pemain-pemain Indonesia mudah turun sebelum 90 menit pertandingan.

Mencengangkan, karena salah satu penyebabnya adalah konsumsi nasi putih! Jika para pesepakbola Eropa sangat ketat dalam memerhatikan nutrisi yang masuk, lain hal dengan para pemain di Tanah Air yang cenderung sulit menghindari nasi putih.

"Jika klub-klub Eropa sangat memperhatikan nutrisi para pemain agar bisa terus mencapai performa yang diharapkan. Ini berbeda dengan di Indonesia," kata ahli gizi alumnus Oklahoma State University Emilia Achmadi dikutip dari Antaranews.

"Pola makannya sama seperti pola makan rata-rata. Maksudnya, ya, sama saja seperti orang lain, seperti makan nasi putih pakai ayam goreng, minumnya teh botol. Kadang ada juga yang makan mi instan sembunyi-sembunyi, makan gorengan, santan, lalu tidak mau makan nasi merah karena dianggap tidak enak. Padahal jika sudah menjadi seorang atlet profesional, tidak ada istilah enak-tidak enak untuk soal makanan, semuanya didasarkan pada kebutuhan tubuh sebagai seorang pesepak bola," tuturnya.

Oleh karena itu, Emilia menekankan, asupan nutrisi harusnya tak sebatas jadi 'bahan bakar' para pemain, tetapi juga sejak dini mesti dipandang sebagai bagian dari ilmu olahraga.

"Inilah kelemahan olahraga kita. Sisi asupan nutrisi sebagai bagian dari sport science belum terlalu diperhatikan. Seharusnya masalah konsumsi ini sudah diajarkan sejak dini," jelas dia.

Permakluman Evan Dimas dan Aji Santoso soal makanan tradisional

Makanan-makanan tradisional seperti nasi rames dkk. sah-sah saja untuk dikonsumsi, asalkan pada takaran yang wajar dan bukan sebagai makanan harian. Setidaknya demikian menurut pandangan rekan Hansamu di timnas, Evan Dimas, dan pelatih Aji Santoso.

Evan Dimas misalnya. Dia tak menampik ketika periode liburan usai membela timnas, dirinya akan menyantap makanan tradisional yang dimasak oleh ibunya di kampung.

"Rasa kangen menyantap masakan tradisional pasti ada," ujarnya.

"Tapi, sebagai pemain profesional, saya mendukung pola hidup sehat termasuk menjaga asupan makanan," tegas Evan, yang tetap meyakini bahwa idealnya makanan seperti nasi rames perlu dihindari seorang atlet.

Hal senada dilontarkan Aji. Dia turut mengomentari kecaman yang ditujukan pada Hansamu soal unggahan nasi rames itu. Menurut sang juru taktik, asalkan para pemain tahu batasannya, maka lumrah saja mengonsumsi nasi rames atau sejenisnya.

"Tapi ya harus tahu kapasitasnya. Tahu porsinya. Jadi, menurut saya, kalau masih dalam kondisi masih libur terus makannya juga sekali-sekali, saya pikir enggak ada masalah," ungkap Aji.

Suporter sepakbola tak ada pantang dengan nasi rames

Kalau untuk kita yang bukan atlet, rasa-rasanya tak perlu pantang untuk sekadar menyantap nasi rames di kala perut keroncongan, apalagi dilengkapi dengan sambel khas, topping-topping bawaannya beserta kerupuk.

Untuk menikmati sebungkus nasi rames, kalian sekarang bisa membelinya secara daring lewat ShopeeFood, GrabFood atau GoFood. Tunggu apalagi?