Hitam Putih Erick Thohir Saat Pimpin Inter Milan, Dituding Bikin Neraca Klub Bangkrut | OneFootball

Hitam Putih Erick Thohir Saat Pimpin Inter Milan, Dituding Bikin Neraca Klub Bangkrut | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·15 Januari 2023

Hitam Putih Erick Thohir Saat Pimpin Inter Milan, Dituding Bikin Neraca Klub Bangkrut

Gambar artikel:Hitam Putih Erick Thohir Saat Pimpin Inter Milan, Dituding Bikin Neraca Klub Bangkrut

Gol.bolatimes.com - Erick Thohir pada 2013 bersama dua penguasa Indonesia lainnya buat heboh dengan resmi membeli 70 persen saham raksasa Serie A, Inter Milan.

Dikutip dari berbagai sumber, Thohir kabarnya menggelontorkan uang sebesar 240 juta hingga 300 juta euro atau setara Rp3,8 triliun untuk bisa mendapatkan saham mayoritas di Inter Milan.


Video OneFootball


Tongkat kepemimpinan di Inter Milan dari Massimo Moratti pun berpindah ke Erick Thohir. Namun, pada Januari 2019, Thohir kemudian melepas seluruh sahamnya di Inter Milan kepada Steven Zhang, anak pemilik Suning Holdings Grup.

Selama kepemimpinan Thohir, apakah Inter Milan berprestasi? Fakta menunjukkan bahwa prestasi terbaik Inter di era Thohir ialah finish di peringkat keempat musim 2015-16 dan 2017-18.

Pada musim pertamanya, Thohir telan pil pahit, Inter Milan mengulang prestasi terburuk sejak 1974-75 yakni hanya terlempar dari posisi 4 besar. Inter di musim 2012-13 finish diperingkat ke-9.

Di tingkat manajemen, kritik pedas sempat disampaikan mantan petinggi Inter Milan yakni Ernesto Paolillo. Mantan CEO Inter itu menuding Thohir membuat neraca keuangan menjadi tidak stabil.

"Inter dibeli penguasa Cina? Saya tidak terkejut karena Thohir pasti akan menjual setelah proyeknya gagal. Thohir menutup kepemimpinannya karena neraca bangkrut. Saya sudah menyuarakan hal itu di manajemen? Saya memberikan laporan itu sebanyak 4 kali dan ia menyadarinya. Dia seharunya bisa melakukan apa yang orang lain bisa lakukan," ungkap Paolillo pada 2016 seperti dilansir dari calcioblog.it

Soal situasi keuangan Inter Milan di era Thohir juga sempat disindir oleh mantan pemilik Parma, Giampietro Manenti. Saat itu, Manenti tak terima klubnya divonis bangkrut karena utang.

"Saya membaca di La Gazzetta dello Sport bahwa Inter telah mengakuisisi utang sebesar 417 juta euro. Sekarang pertanyaannya, mengapa Parma dibilang bangkrut dan Inter tidak?" ujar Manenti seperti dikutip dari calciomercato.com

Sejumlah pihak menyebut salah satu kegagalan Inter saat dipimpin Thohir ialah kehadiran penguasa Indonesia itu. Thohir dianggap membuat Inter kala itu menjadi autopilot.

Faktanya kala itu, Thohir jarang hadir di markas Inter Milan. Ia kemudian menunjuk Piero Ausilio sebagai direktur klub, merekrut Michael Bolingbroke sebagai CEO, Claire Lewis dan Robert Faulkner untuk jalankan roda organisasi.

Saat ini, Erick Thohir yang menjabat sebagai Menteri BUMN resmi mencalonkan diri sebagai ketum PSSI. Ia pun digadang-gadang bisa membawa sepak bola Indonesia kembali berjaya.

Majunya Erick Thohir sebagai kandidat ketum PSSI untuk gantikan Iwan Bule juga mendapat dukungan dari media asing.

Salah satu media Turki, haberglobal.com.tr dalam ulasannya memaparkan bagaimana bobroknya sepak bola Indonesia dalam beberapa dekade terakhir.

Di akhir ulasannya, media Turki itu kemudian menyebut bahwa sosok Erick Thohir bisa menjadi pilihan tepat untuk menjadi ketum PSSI.

Menurut media Turki itu, sebagai mantan pemilik Inter Milan, Thohir bisa timbulkan harapan untuk sepak bola nasional.

"Ada tuntutan agar Thohir, mantan pemilik Inter Milan, menjadi presiden federasi selanjutnya. Thohir juga membuat pernyataan bahwa dia mungkin tertarik pada posisi itu jika mendapat dukungan yang cukup," tulis haberglobal.com.tr

Lihat jejak penerbit