Stats Perform
·24 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·24 Maret 2022
Hector Bellerin mengecam sikap dunia sepakbola yang keras terhadap konflik Rusia-Ukraina tetapi bungkam soal konflik di Timur Tengah seperti di Palestina.
Menyusul invasi militer ke Ukraina, Rusia mendapatkan kecaman dan sanksi dari seluruh dunia termasuk di kancah sepakbola. Klub-klub asal Rusia dicoret UEFA dari kompetisi Eropa, sementara FIFA mendepak timnas mereka dari Piala Dunia.
Namun bintang Arsenal yang kini dipinjamkan ke Real Betis itu merasa perbedaan sikap terhadap konflik di Ukraina dan Palestina sebagai sikap rasialis.
Berbicara kepada La Media Inglesia, ia menjelaskan: "Sulit rasanya melihat kita lebih tertarik kepada perang ini dibanding yang lain."
"Entahlah apakah itu karena mereka [warga Ukraina] lebih mirip dengan kita atau karena konflik tersebut bisa berdampak langsung kepada kita secara ekonomi dan soal pengungsi."
Bek kanan jebolan La Masia Barcelona itu membandingkan konflik Rusia-Ukraina dengan peperangan di Timur Tengah yang tidak diberi atensi serupa, dan merasa bahwa perlakuan tersebut rasialis.
"Perang Palestina dibungkam sepenuhnya, tak ada yang membicarakannya," imbuh Bellerin.
"Yaman, Irak... sekarang Rusia tidak diperbolehkan ikut Piala Dunia, itu adalah sesuatu yang sudah dihadapi negara lain selama bertahun-tahun."
"Rasialis jika menutup mata terhadap konflik lain tetapi sekarang mengambil posisi ini."
"Itu juga mencerminkan kekurangan empati buat nyawa-nyawa yang hilang di berbagai konflik dan kita memprioritaskan [konflik] yang berada di dekat kita," pungkasnya.