Formasi 2-7-2, Ide Unik Thiago Motta | OneFootball

Formasi 2-7-2, Ide Unik Thiago Motta | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·23 November 2018

Formasi 2-7-2, Ide Unik Thiago Motta

Gambar artikel:Formasi 2-7-2, Ide Unik Thiago Motta

Mantan bintang Paris Saint-Germain, Thiago Motta ingin merevolusi sepakbola dengan memperkenalkan formasi baru 2-7-2.

Gagasan tersebut akan dikembangkannya sembari menangani tim PSG U-19. Formasi 'aneh' itu nantinya akan memiliki penjaga gawang yang menjadi bagian dari tujuh gelandang.


Video OneFootball


Motta, 36, mengatakan ingin memaksimalkan tim agar bisa menguasai pertandingan dengan tekanan tinggi dan ada banyak pergerakan baik dengan mau pun tanpa bola.

Ide yang tergolong unik tersebut disampaikan langsung oleh eks gelandang internasional Italia tersebut dalam sesi wawancara dengan Gazetta dello Sport.

"Gagasan saya adalah untuk bermain ofensif. Tim yang mengontrol permainan, memberikan tekanan tinggi dan ada banyak pergerakan dengan dan tanpa bola," ungkap Motta.

"Saya ingin pemain yang memegang bola selalu punya tiga atau empat solusi dan dua rekan terdekat selalu datang untuk menawarkan bantuan."

"Kesulitan dalam sepakbola adalah, sering dalam hal-hal sederhana seperti mengontrol dasar, mengumpan dan mencari ruang."

"Saya tak suka dengan angka di lapangan karena itu mengecoh Anda. Anda bisa menjadi sangat ofensif dengan formasi 5-3-2 dan defensif dengan 4-3-3."

"Tergantung pada kualitas dari para pemain. Saya punya pertandingan beberapa waktu lalu ketika dua full-back pada akhirnya bermain sebagai pemain nomor 9 dan 10."

"Tapi bukan berarti saya tak suka orang-orang seperti [Walter] Samuel dan [Giorgio] Chiellini yang memang terlahir sebagai bek murni," lanjutnya.

Peran kiper yang piawai dalam memainkan bola serta merancang serangan dari belakang memang populer di era modern ini. Ederson di Manchester City contohnya, ia memainkan peran sweeper-keeper secara nyaman dalam taktik tiki-taka Pep Guardiola. Namun Motta ingin peran tersebut dikembangkan lebih jauh.

"Penjaga gawang dihitung sebagai tambahan dari tujuh gelandang di tengah. Bagi saya, para penyerang adalah barisan pertahanan pertama dan penjaga gawang adalah penyerang pertama," katanya.

"Kiper memulai permainan, memainkan bola dengan kakinya dan para penyerang adalah yang pertama untuk menghadirkan tekanan bagi lawan dan merebut bola kembali."

Semasa aktif bermain, Motta pernah diasuh oleh sejumlah pelatih berpengalaman dan kelas dunia, seperti Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Frank Rijkaard hingga Louis Van Gaal.