Footbal Institute: Komdis, Apa Kabar Kasus Match Fixing Madura FC Vs PSS Sleman? | OneFootball

Footbal Institute: Komdis, Apa Kabar Kasus Match Fixing Madura FC Vs PSS Sleman? | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·23 Mei 2024

Footbal Institute: Komdis, Apa Kabar Kasus Match Fixing Madura FC Vs PSS Sleman?

Gambar artikel:Footbal Institute: Komdis, Apa Kabar Kasus Match Fixing Madura FC Vs PSS Sleman?

Bola.com, Jakarta - Kinerja Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhir-akhir ini mendapatkan sorotan dari publik sepak bola nasional. Hal itu tidak terlepas dari konsistensi Komdis dalam menyelesaikan sebuah perkara yang terjadi di lingkungan sepak bola nasional.

Ya, yang menjadi pembicaraan itu adalah kasus match fixing yang diduga dilakukan salah satu pengurus klub kontestan Liga 1 saat ini yakni PSS Sleman. Dugaan itu muncul setelah satgas anti mafia menciduk beberapa orang yang terkait dengan dugaan match fixing pertandingan PSS kontra Madura FC pada musim 2018.


Video OneFootball


Adalah founder Footbal Institute, Budi Setiawan yang menilai kinerja Komdis PSSI untuk kasus tersebut sangat lambat. Tak segan, pria berkacamata ini menyebut jika Komdis merupakan beban berat Ketua umum PSSI saat ini, Erick Thohir.

Lebih lanjut, Budi Setiawan mengatakan kasus yang diduga PSS Sleman ini sebenarnya sudah bisa digarap oleh Komdis mengingat para tersangka sudah mendapatkan hukuman dari Pengadilan Negeri Sleman pada Maret 2023 lalu.

"Pengadilan Negeri Sleman pada bulan Maret 2023 sudah mengeluarkan putusan terhadap delapan orang tersangka yang diserahkan adalah VW (Vigit Waluyo) sebagai runner, Kartiko Mustikaningtiyas (47), Rumadi dan Dewanto Rahatmoyo Nugroho (37), yang merupakan pihak pemberi suap mereka mewakili PSS Sleman. Kemudian, Khairudin (35), Reza Pahlevi (45), Agung Setiawan (37), dan Ratawi selaku penerima suap dari pihak wasit," kata Budi Setiawan dalam keteranganya kepada Bola.com, Kamis (23/5/2024).

Lihat jejak penerbit