Bola.net
·21 November 2023
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·21 November 2023
Bola.net - Kegagalan skuad Indonesia lolos dari fase grup Piala Dunia U-17 2023 dinilai tak mengurangi pelajaran yang bisa dipetik persepakbolaan Indonesia, terutama dalam pengembangan usia muda. Pernyataan ini diungkapkan salah seorang legenda sepak bola Indonesia, Firman Utina.
Menurut Utina, Piala Dunia U-17 2023 memberi manfaat besar bagi kemajuan sepak bola nasional. Adanya turnamen kelas dunia ini, sambung eks gelandang Timnas Indonesia tersebut, menjadikan Indonesia mempunyai tolok ukur kemampuan dan pengembangan pemain.
"Yang jelas, dengan adanya tim-tim dunia datang, kita bisa melihat level pemain-pemain kita atau pengembangan pemain muda kita ada di mana levelnya. Intinya Piala Dunia U-17 membawa banyak pelajaran penting bagi kita sebagai insan sepakbola," kata Firman, dalam rilis yang didapat redaksi Bola.net, Selasa (21/11).
"Segi positif lainnya, Piala Dunia ini sangat bermanfaat buat negara kita, Indonesia juga semakin dikenal, budaya kita juga, orang-orang bisa tahu bahwa kita sangat 'welcome' dengan negara apa pun dan Indonesia adalah negara yang cinta damai," sambungnya.
Utina mengaku sangat bangga melihat Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17, yang merupakan turnamen internasional kelas dunia dan jadi salah satu agenda besar FIFA. Menurut pria berusia 41 tahun tersebut, Indonesia sudah sukses menjadi tuan rumah yang baik pada ajang dua tahunan ini.
"Piala Dunia ini sungguh membanggakan. Tidak setiap negara bisa mendapat kesempatan seperti ini," ucap Firman.
"Walaupun ajangnya di kelompok usia 17 tahun, tapi Indonesia sudah menunjukkan bahwa negara yang selalu siap, tentunya ditunjang dengan antusiasme masyarakat untuk kemajuan sepak bola Indonesia," ia menambahkan.
1 dari 1 halaman
Lebih lanjut, Utina meminta kepada publik agar tak menghina, apalagi sampai merundung, para penggawa Garuda Muda, baik pelatih maupun pemain, menyusul kegagalan mereka lolos dari fase grup. Menurut eks kapten Timnas Indonesia tersebut, Arkhan Kaka dan kawan-kawan sudah berjuang sekuat tenaga sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Dunia U-17.
"Sepak bola itu nggak ada yang sempurna. Pasti semua berawal dari kesalahan. Namun, kesalahan itu tentunya cepat diperbaiki untuk menunjang progres yang sangat baik terutama di level junior seperti sekarang," ujar eks penggawa Arema Malang tersebut.
"Mungkin, nilai kita nggak dihitung di level ini, tapi di senior. Namun, kalau kita hanya lihat senior tanpa memikirkan level usia muda, kita tak bisa sampai di tempat yang dituju atau seperti berjalan di tempat saja," sambungnya.