Skor.id
·7 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsSkor.id
·7 Maret 2022
SKOR.id - FIFA mengutuk perkelahian massal antar pendukung yang terjadi saat duel antara Queretaro dan Atlas di Liga MX Meksiko.
Badan Sepak Bola Dunia itu menyatakan bahwa insiden memalukan itu adalah hal yang "barbar" dan "tragis", menyusul jatuhnya korban hingga 26 orang.
Pada Sabtu (4/3/2022), saat tim tamu unggul 1-0 dan laga memasuki menit ke-60, para penggemar merangsek masuk ke lapangan dan kerusuhan pun pecah.
Surat kabar Meksiko, El Universal melaporkan tiga pendukung berada dalam kondisi serius di rumah sakit, dengan tiga lainnya telah dipulangkan.
Mengutip pernyataan gubernur negara bagian Queretaro, Mauricio Kuri, mengatakan bahwa dua dari korban yang dibawa ke rumah sakit adalah perempuan.
Otoritas liga membatalkan sisa pertandingan akhir pekan, sementara Presiden Eksekutif Atlas Jose Riestra menyayangkan terjadinya insiden tersebut.
Kini, FIFA telah menyatakan kekecewaannya dan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat.
"FIFA terkejut dengan insiden tragis yang terjadi di stadion La Corregidora di kota Queretaro selama pertandingan antara Queretaro dan Atlas," bunyi pernyataan FIFA.
"Kekerasan di stadion La Corregidora tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi.
"FIFA bergabung dengan Asosiasi Sepak Bola Meksiko dan CONCACAF dalam mengutuk insiden biadab ini dan mendorong pihak berwenang setempat untuk memberikan keadilan secepatnya kepada mereka yang bertanggung jawab.
"Sekali lagi FIFA ingin menekankan bahwa kekerasan seharusnya tidak memiliki tempat sama sekali dalam sepak bola dan kami akan terus bekerja dengan semua pihak untuk menghapusnya dari permainan kami."
Logo FIFA di depan kantor pusatnya di Zurich, Swiss. (Ben Sutherland/CC BY 2.0)
Sementara itu, Mauricio Kuri membantah laporan bahwa insiden pada Sabtu lalu telah menelan korban jiwa.
"Saya tahu bahwa gambar-gambar stadion dan nama-nama orang yang dikabarkan meninggal dunia telah dirilis; tetapi hari ini kami mengonfirmasi bahwa untungnya mereka HIDUP dan menerima perawatan medis," tulisnya di Twitter.
"Kami tidak punya alasan untuk berbohong, kami akan terus membuat semua informasi terverifikasi tersedia untuk publik."