Bolatimes.com
·23 Desember 2023
In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·23 Desember 2023
Bolatimes.com - European Super League (ESL) mendapat angin segar setelah Pengadilan Hukum Uni Eropa (CJEU) memutuskan bahwa FIFA dan UEFA tidak berhak melarang klub untuk mengikuti kompetisi lain di luar UEFA.
Termasuk apabila sebuah klub mengikuti European Super League, UEFA maupun FIFA tidak berhak memberikan sanksi terhadap klub.
Keputusan CJEU tersebut membuat wacana bakal bergulirnya ESL semakin santer terdengar.
Presiden Real Madrid menyambut antusias keputusan tersebut, menurutnya hal itu adalah hari yang luar biasa bagi sejarah sepak bola.
“Ini hari yang luar biasa bagi sejarah sepak bola dan olah raga, mulai hari ini, masa kini dan masa depan, sepak bola Eropa akhirnya berada di tangan klub, pemain dan penggemarnya,” ujar Florentino Perez.
Namun meskipun sudah mendapat persetujuan dari CJEU, kompetisi yang digadang bakal menjadi tandingan UEFA Champion League (UCL) tersebut mendapat penolakan dari MU, Arsenal hingga Munchen.
Sementara itu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin, menanggapi dengan dingin rencana bergulirnya ESL, seolah menyidir, dirinya mempersilakan kompetisi segera bergulir.
“Kami tidak menghalangi mereka (ESL) saya harap mereka sesegera mungkin memulai kompetisi dengan hanya dua klub,” ujarnya.
Dua klub yang dimaksud Ceferin adalah Real Madrid dan Barcelona yang menjadi inisiator ESL.
Sejarah ESL
Presiden Real Madrid Florentino Perez (realmadrid.com)
European Super League adalah sebuah bakal kompetisi sepak bola antar klub internasional yang mempertemukan klub-klub besar Eropa.
ESL digadang-gadang akan menjadi tandingan bagi UEFA Champian League (UCL) pertama kali mencuat pada April 2021.
ESL diinisiasi oleh 12 klub elite Eropa yakni Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Inter Milan dan Juventus.(*)