Erick Thohir Beberkan 3 Alasan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023 | OneFootball

Erick Thohir Beberkan 3 Alasan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolasport.com

Bolasport.com

·26 Juni 2023

Erick Thohir Beberkan 3 Alasan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Gambar artikel:Erick Thohir Beberkan 3 Alasan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan tiga alasan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang akhirnya menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Indonesia memang ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 untuk menggantikan Peru yang dicoret karena ketidaksanggupannya.


Video OneFootball


Penunjukkan ini tentu cukup mengejutkan karena sebelumnya Indonesia telah dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pencoretan tersebut tak lepas dari isu Israel yang menjadi salah satu peserta di Piala Dunia U-20 lalu.

Namun, ini tentunya berbeda dengan Piala Dunia U-17 2023 ini.

Israel dipastikan tak lolos dalam ajang dua tahunan tersebut.

Meski pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut tak membenarkan terkait hal tersebut.

Menurut Erick FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah tentu karena kesiapan dan prospek bagus yang ditunjukkan.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengaku ada tiga alasan Indonesia akhirnya dipercaya menjadi tuan rumah.

Ia mengatakan penunjukkan ini atas kesepakatan bersama dari council.

“Saya rasa konteks penyelenggaraan Pildun U-17 yang diberikan FIFA kepada Indonesia, saya sudah sampaikan sebelum adanya voting di council bahwa FIFA melihat ada tiga hal yang positif paska kegagalan Pildun U-20 di Indoneisa,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com di Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).

Erick mengatakan bahwa alasan FIFA mempercayai Indonesia karena keseriusannya dalam membangun sepak bola.

Mantan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut mengatakan ada beberapa hal yang dilihat seperti suskesnya penyelenggaraan laga Indonesia melawan Palestina dan Argentina.

Seperti diketahui, laga FIFA Matchday Juni ini menjadi ajang besar untuk Indonesia.

Namun, Indonesia menunjukkan komitmen dan keseriusannya, sehingga pihak lawan pun memuji penyelenggaraan.

“Jadi konteksnya saya hanya bicara U-17. Di mana satu, FIFA melihat penyelenggaraan yang dilakukan oleh Indonesia untuk pertandingan Palestina dan Argentina itu luar biasa standardnya, mereka puji,” kata Erick.

“Dan negara-negara seperti Argentina dan Palestina mereka juga menyampaikan secara resmi bahwa Indonesia punya standard yang tinggi,” ujarnya.

Selain itu, yang kedua tentu terkait bagaimana Indonesia mulai mempersiapkan diri dengan baik.

Pria berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa Indonesia sudah menunjukkan keseriusan dalam merenovasi 22 stadion.

Menurut FIFA ini menjadi bukti bagaimana Indonesia serius dalam membangun atau transformasi sepak bola Tanah Air.

“Yang kedua tentu keseriusan bapak Presiden ketika kita menyampaikan blueprint transformasi sepak bola kepada FIFA yang waktu itu saya ke Paris,” ucap Erick.

“Di situ ada 22 stadion yang akan direnovasi tahun ini kalau gak salah 400 miliar budget-nya, tahun depan 1 koma berapa triliun. Dan ini sebagai bukti nyata bahwa Indonesia siap menstandarisasi fasilitas yang ada,” ujarnya.

Kemudian alasan ketiga adalah FIFA telah melihat bagaimana PSSI serius membangun tim nasional.

Menurutnya ini bisa menjadi salah satu pertimbangan bahwa Indonesia memang siap untuk berubah lebih baik.

Apalagi dari agenda FIFA Matchday buat timnas senior hingga ajang internasional juga telah dipersiapkan dengan serius.

“Yang ketiga tentu yang diapresiasi FIFA ketika kita dilihat serius membangun Tim Nasional kita,” tutur Erick.

“Kemarin Alhamdulillah SEA Games, lalu sekarang FIFA Matchday juga sudah mulai terisi. Lalu mereka juga lihat persiapan tim-tim nasional senior, junior semua, pencarian direktur teknik sesuai dengan transformasi.”

Meski Erick tak bisa berbicara banyak terkait ajang internasional lainnya.

Ia enggan berbicara terkait event yang belum tentu terjadi dan Indonesia belum ditunjuk.

“Nah jadi kalau konteksnya kejuaraan dunia berikutnya ataukah event internasional,” ujarnya.

“Saya hanya bisa jawab yang U-17 yang sudah pasti di kita, yang lain saya tidak bisa jawab karena ada proses dari rapat FIFA yang tidak bisa kita intervensi.”

Lihat jejak penerbit