Bolasport.com
·13 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsBolasport.com
·13 Maret 2022
BOLASPORT.COM - Eks pelatih AC Milan, Sinisa Mihajlovic, tak tega melihat mantan anak asuhnya, Gianluigi Donnarumma, dizalimi di Prancis dan Italia.
Gianluigi Donnarumma menjadi sorotan usai melakukan blunder dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu.
Dalam laga yang digelar pada Rabu (9/3/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB tersebut, Gianluigi Donnarumma melakukan blunder yang menyebabkan gol pertama bagi Real Madrid.
Menerima sebuah back-pass, Donnarumma malah mencoba bermain-main dengan bola.
Ditekan striker Real Madrid, Karim Benzema, Donnarumma melakukan operan ngawur yang membuat bola diambil Vinicius Junior.
Vinicius kemudian memberikan umpan kepada Benzema yang tinggal menceploskan bola ke dalam gawang PSG.
Setelah itu, Karim Benzema mencetak dua gol lagi untuk membawa Real Madrid menang agregat 3-2.
Pihak PSG mengeklaim bahwa Benzema melakukan pelanggaran terhadap Donnarumma dalam proses terjadinya gol penyama kedudukan.
Namun, Donnarumma tetap mendapatkan kritik dari publik Prancis akibat blunder yang dilakukannya.
Situasi itu menjadi perhatian mantan pelatih Donnarumma di AC Milan, Sinisa Mihajlovic.
Sinisa Mihajlovic merupakan pelatih AC Milan yang mempromosikan Donnarumma ke tim utama I Rossoneri menjelang musim 2015-2016.
Pria yang kini menangani Bologna tersebut tak tega melihat mantan anak asuhnya dizalimi oleh publik Prancis.
Sebelumnya, Donnarumma juga mendapatkan kritik di Italia lantaran keputusannya meninggalkan AC Milan demi PSG.
Menurut Mihajlovic, kritik terhadap kiper berusia 23 tahun itu tidak adil.
"Saya tidak tahu apakah Benzema melakukan pelanggaran lebih dulu. Momen itu salah satu situasi yang berada di area abu-abu, yang harus ditafsirkan oleh wasit," kata Mihajlovic, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Anda semua terlalu keras pada Donnarumma, baik Prancis maupun Italia. Kalian membuat dia membayar semuanya."
"Dia tidak membuat pilihan yang tepat, saya juga berbicara dengannya dan menyarankan dia untuk tetap tinggal di Milan, tetapi dia memilih cara ini."
"Jika bukan karena Donnarumma, maka Italia tidak akan memenangi EURO 2020."
"Dia adalah protagonis. Lagi pula, dia pria yang baik," ujar sosok yang melatih Milan dari 2015 hingga 2016 itu.
Donnarumma meninggalkan Milan dengan status bebas transfer pada musim panas 2021 untuk menandatangani kontrak lima tahun dengan PSG.
Pada musim 2021-2022, Donnarumma hanya membuat 11 penampilan di Ligue 1.
Donnarumma kalah saing dengan kiper veteran berusia 35 tahun, Keylor Navas, untuk jadi penjaga gawang utama PSG.
Dalam 11 penampilan di Liga Prancis, Donnarumma kebobolan delapan gol dan mencatatkan empat clean sheet.