Eks Chelsea & Arsenal Ini Sebut Ronaldo Sebagai Lawan Paling Tangguh yang Pernah Dihadapinya | OneFootball

Eks Chelsea & Arsenal Ini Sebut Ronaldo Sebagai Lawan Paling Tangguh yang Pernah Dihadapinya | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·26 Maret 2024

Eks Chelsea & Arsenal Ini Sebut Ronaldo Sebagai Lawan Paling Tangguh yang Pernah Dihadapinya

Gambar artikel:Eks Chelsea & Arsenal Ini Sebut Ronaldo Sebagai Lawan Paling Tangguh yang Pernah Dihadapinya

Bola.net - Eks bek Arsenal dan Chelsea, Ashley Cole, menyebut Cristiano Ronaldo sebagai lawan paling tangguh yang pernah ia hadapi di sepanjang kariernya.

Cole mengawali karier sepak bola profesionalnya di Arsenal pada tahun 1999 silam. Ia bertahan di klub tersebut sampai tahun 2006 saja.


Video OneFootball


Setelah itu Cole secara mengejutkan membelot ke Chelsea. Ia terus bermain di Stamford Bridge sampai tahun 2014.

1 dari 3 halaman

Pertarungan Sengit Cole vs Ronaldo

Ashley Cole (c) afp

Selama di Premier League, Ashley Cole sering berhadapan dengan Cristiano Ronaldo, yang saat itu merupakan pemain andalan Manchester United. Cole mengatakan dirinya dan Ronaldo kerap bertarung dengan sengit.

"Selama bertahun-tahun, Cristiano Ronaldo dan saya bertarung sengit dan kami saling menghormati satu sama lain. Ia datang ke Premier League sebagai pemain yang tidak dikenal, namun ia segera memahami apa yang diperlukan untuk menjadi pemain top," ucapnya seperti dilansir Goal.

2 dari 3 halaman

Cole Dipaksa Split Oleh Ronaldo

Selebrasi Cristiano Ronaldo dalam laga leg pertama 16 besar Liga Champions Asia antara Al Feiha vs Al Nassr, Kamis (15/2/2024). (c) Al Nassr Official

Ashley Cole kemudian mengatakan bahwa Cristiano Ronaldo akhirnya menjadi lawan paling tangguh yang pernah ia hadapi di sepanjang kariernya. Pasalnya Ronaldo sangat lincah dan kerap bergerak bebas ke mana saja.

Cole juga mengatakan Ronaldo membuatnya punya memori buruk. Pada musim pertama CR7 di Premier League yakni musim 2003/2004, superstar Portugal itu kerepotan menjaganya sampai-sampai ia melakukan split.

"Ia punya segalanya. Ia bisa menggiring bola, ia bisa berlari ke belakang, ia bisa melompat dan melompat dan menyundul bola, ia bisa masuk ke dalam, ia bisa keluar," serunya.

"Jadi menurut saya ia selalu memberi saya mimpi buruk, tapi Anda mencoba mengalahkan satu sama lain dan terkadang kami menungguli satu sama lain. Setiap kali saya mendengar namanya atau melihat wajahnya, saya selalu teringat saat ia memaksa saya melakukan split!" kenangnya.

Lihat jejak penerbit