Dzenan Radoncic Kecewa Pemain Timnas Indonesia U-19 Panik Saat Unggul | OneFootball

Dzenan Radoncic Kecewa Pemain Timnas Indonesia U-19 Panik Saat Unggul | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·8 Juni 2022

Dzenan Radoncic Kecewa Pemain Timnas Indonesia U-19 Panik Saat Unggul

Gambar artikel:Dzenan Radoncic Kecewa Pemain Timnas Indonesia U-19 Panik Saat Unggul

Asisten pelatih timnas Indonesia U-19 Dzenan Radoncic tidak bisa menutup kekecewaannya setelah skuad Garuda Nusantara menelan kekalahan 4-3 melalui adu penalti saat melawan Aljazair U-23 di Stadion Fournier, Kamis (9/6) dini hari WIB, dalam pertandingan play-off Turnamen Toulon.

Timnas U-19 sempat menahan imbang Aljazair tanpa gol di babak pertama. Bahkan mereka unggul terlebih dulu pada menit ke-87 melalui gol Ahmad Rusadi. Gol tercipta setelah Aljazair bermain dengan sepuluh orang menyusul kartu merah yang diterima Fase Nechat Djabri di menit ke-74.


Video OneFootball


Hanya saja, keunggulan itu tidak bisa dipertahankan ketika Yanis Guermouche menyamakan kedudukan di injury time. Hasil imbang membuat laga dilanjutkan dengan adu penalti. Di ajang tos-tosan ini, timnas U-19 menelan kekalahan 4-3. Hasil tersebut membuat timnas U-19 menempati peringkat kesepuluh.

Radoncic mengatakan, bila pemain timnas U-19 tetap tenang di waktu tersisa, tentu hasil akhirnya akan berbeda. Sayangnya, penggawa timnas U-19 justru panik saat lawan berusaha menyamakan kedudukan.

“Ini pertandingan yang bagus. Kami mampu mengendalikan sektor tengah di babak pertama. Begitu juga di babak kedua, terutama ketika mereka mendapatkan kartu merah. Saya merasa senang dengan [performa] pemain. Kami menemukan motivasi, kami bermain agresif, kami tetap bermain kompak sepanjang pertandingan,” tutur Radoncic.

“Saya hanya merasa kecewa dengan respons ketika kami sudah mencetak gol. Kami justru bermain bertahan, panik, dan membuat kesalahan. Itu yang harus kami perbaiki.”

“Padahal sebelum mencetak gol, kami bermain menunjukkan permainan bagus. Tiba-tiba kami mencetak gol, dan selanjutnya kami membuat kesalahan, sehingga lawan mencetak gol di menit-menit akhir.”

Terlepas dari itu, Radoncic menilai Turnamen Toulon sangat berharga bagi skuad Merah Putih. Menurutnya, ini menjadi ajang pembelajaran sebelum mereka berlaga di putaran final Piala Dunia U-20 tahun depan.

“Begitu banyak hal penting di turnamen ini. Ketika Anda memulainya dengan baik, dan diikuti pemain berpostur besar, ini menjadi kesempatan yang bagus buat kami,” kata Radoncic.

“Kami bisa memainkan sepakbola, melawan pemain besar. Venezuela, Meksiko, dan Ghana merupakan tim bagus, lebih besar dan kuat dari kami. Tapi kami bisa memperlihatkan permainan bagus. Saya sangat senang dan bangga dengan pemain.”