Direktur Ajax Marc Overmars: Nyawa Lebih Penting Ketimbang Sepakbola! | OneFootball

Direktur Ajax Marc Overmars: Nyawa Lebih Penting Ketimbang Sepakbola! | OneFootball

Icon: Stats Perform

Stats Perform

·2 April 2020

Direktur Ajax Marc Overmars: Nyawa Lebih Penting Ketimbang Sepakbola!

Gambar artikel:Direktur Ajax Marc Overmars: Nyawa Lebih Penting Ketimbang Sepakbola!

Direktur teknik Ajax Marc Overmars tak habis pikir dengan wacana KNVB untuk melanjutkan Eredvisie dan ia kemudian menyamakan Federasi Sepakbola di negaranya itu dan UEFA dengan Donald Trump.

KNVB sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan UEFA untuk mencoba menyelesaikan kompetisi musim ini selambat-lambatnya pada 3 Agustus menyusul pandemi virus corona.


Video OneFootball


Juru bicara UEFA kepada Sky Sports News beberapa waktu lalu menerangkan “Ini mustahil untuk mendeklarasikan akhir musim ketika kita tidak tahu persis kapan bisa memulainya kembali. Seketika kami punya kepastian soal itu, kami bisa lebih definitif soal kapan untuk mengakhiri musim.”

Overmars lantas meminta kompetisi Erdivisie 2019/20 untuk dibatalkan saja. Kepada De Telegraaf, ia mengatakan: “Liganya sudah mati, nyawa yang lebih penting sekarang.

“Mengapa yang dipentingkan adalah soal uang dan bukan kesejahteraan umat manusia saat ini? Saya harap KNVB mengambil keputusan independen, tapi mereka sekarang bersembunyi di balik UEFA.”

Overmars menambahkan: “Saya punya banyak kesulitan untuk memahami ini. Kita di Belanda tidak begitu tergantung pada pemasukan dari televisi seperti liga di Spanyol, Inggris, Italia dan Jerman.

“Saya pikir mereka dalam tekanan besar dari UEFA untuk melanjutkan musim apa pun risikonya.

“Saya membandingkan KNVB dan UEFA dengan sentimen presiden Amerika Serikat Donald Trump seminggu lalu ketika dia menyebut ekonomi lebih penting ketimbang virus corona.

“Halo! Ada lebih dari 100 orang sekarat setiap harinya di Belanda karena virus corona!”

Hingga Kamis (2/4) siang WIB, Belanda memiliki 13.696 kasus positif virus corona, dengan 1.175 orang meninggal dunia dan 260 lainnya berhasil sembuh.