Deretan Skandal yang Tercipta di Piala Dunia U-17, 2 Kasus Terjadi di Indonesia | OneFootball

Deretan Skandal yang Tercipta di Piala Dunia U-17, 2 Kasus Terjadi di Indonesia | OneFootball

Icon: INDOSPORT

INDOSPORT

·23 November 2023

Deretan Skandal yang Tercipta di Piala Dunia U-17, 2 Kasus Terjadi di Indonesia

Gambar artikel:Deretan Skandal yang Tercipta di Piala Dunia U-17, 2 Kasus Terjadi di Indonesia

INDOSPORT.COM – Melihat deretan skandal yang tercipta sepanjang gelaran Piala Dunia U-17, di mana dua kasus terjadi di Indonesia.

Salah satu skandal yang tercipta di Piala Dunia U-17 di Indonesia adalah kasus yang menimpa Prancis U-17 lewat penyerannya, Yanis Issoufou.


Video OneFootball


Issoufou dianggap sebagai pemain ilegal karena melanggar administrasi selama tampil di Piala Dunia U-17 2023 bagi Prancis U-17.

Anggapan itu lahir dari fakta bahwa Issoufou sebelumnya pernah tampil bagi Niger U-17 di ajang Kualifikasi Piala Afrika U-17 2023 yang berkaitan dengan Piala Dunia U-17 2023.

Karena FIFA melarang seorang pemain tampil di dua turnamen yang sama, maka Issoufou dianggap pemain ilegal dan membuat Prancis U-17 terancam didiskualifikasi.

Skandal Issoufou ini bukanlah skandal baru yang tercipta di Piala Dunia U-17. Ada beberapa skandal lainnya yang pernah tercipta sepanjang ajang tersebut. Apa saja skandalnya?

1. Skandal Pemain Mabuk

Sebelum skandal Yanis Issoufou, Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia dihantam skandal yang terjadi dari salah satu pesertanya, yakni Polandia.

Skanda tersebut tercipta usai empat pemain Polandia dikeluarkan dari skuad setibanya di Indonesia karena melanggar aturan dan melakukan tindakan indispliner.

Empat pemain tersebut yakni Oskar Tomcezyk, Filip Rozga, Jan tabedzki, dan Filip Wolski ketahuan meminum minuman keras hingga mabuk di kamar hotel.

Bahkan nama pertama hingga mengalami cedera kepala karena mabuk berat, sehingga keempatnya dicoret dari Piala Dunia U-17 2023.

Akibatnya Polandia hanya mengandalkan 16 pemain saja. Karena minim pemain, Polandia pun harus puas jadi juru kunci grup D tanpa bisa mendapatkan satu poin pun.

Lihat jejak penerbit