Stats Perform
·18 Mei 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·18 Mei 2020
Dedryck Boyata menegaskan dirinya hanya sekadar menjelaskan instruksi taktik kepada Marko Grujic setelah mendapat tuduhan melakukan ciuman terhadap rekan setimnya saat melakukan selebrasi gol Hertha Berlin.
Hertha menang 3-0 atas Hoffenheim, Sabtu (16/5), saat Bundesliga Jerman menjadi liga top Eropa pertama yang kembali melanjutkan kompetisi musim 2019/20 setelah terhendi pada Maret lalu karena pandemi virus corona.
Tindakan pencegahan dilakukan dalam gelaran pertandingan, di antaranya para pemain pengganti yang wajib memakai masker dan duduk berjauhan. Namun apa yang dilakukan oleh Boyata pada akhir pekan kemarin menimbulkan kontroversi.
Melalui akun Instagram miliknya, eks bek Manchester City dan Celtic itu menjelaskan maksud dari tindakannya, yang terekam dalam jepretan kamera mendekatkan wajahnya sembari memegang kepala Grujic.
"Itu bukan ciuman, bukan selebrasi," tulisnya diiringi dengan unggahan video momen tersebut. "Saya minta maaf karena meletakkan tangan saya di wajah @grujicmarko. Saya memberinya instruksi tentang bola mati."
"Kami tentu harus berhati-hati sekarang karena kami bermain dalam situasi ini [wabah COVID-19]. Kami harus menyesuaikan cara bermain kami atau saat melakukan selebrasi."
Di tempat lain, para penggawa Borussia Monchengladbach saling berpelukan setelah mencetak dua gol cepat dalam kemenangan 3-1 mereka atas Eintracht Frankfurt.
The German Football League (DFL) selaku operator kompetisi mengatakan tidak akan menghukum para pemain untuk selebrasi gol, meski terlihat melanggar aturan jaga jarak sosial. Akan tetapi, menteri wilayah Bavaria, Markus Soder mengatakan regulasi yang lebih ketat harus ditegakkan sesuai dengan protokol kesehatan saat ini.
"Sepakbola memiliki fungsi ekstrem untuk menjadi panutan, jadi kami harus tetap berpegang pada instruksi kami dan terus memperhatikannya," katanya kepada Sport 1. "Para pemain juga wajib mematuhi peraturan."
Terkait insiden di Hertha, ia menambahkan: "Saya tidak suka itu."