Daya Adaptasi Tinggi, Bek Kiri Arsenal Bakal Cocok Main di Real Madrid | OneFootball

BOLASPORT.COM – Eks pemain Chelsea, Pat Nevin, menyebut bek sayap Arsenal, Kieran Tierney, bisa bermain di klub mana pun termasuk Real Madrid sebab penampilan apiknya.

Bek sayap milik Arsenal, Kieran Tierney, menunjukkan performa yang konsisten sejak didatangkan dari Glasgow Celtic pada tahun 2019.

Kieran Tierney menjadi salah satu bek yang mampu membuat Arsenal kembali bersaing memperebutkan posisi empat besar di Liga Inggris 2021-2022.

Arsenal berpotensi mengakhiri Liga Inggris musim ini dengan menyegel satu tempat di zona Liga Champions 2022-2023.

Jika hal tersebut berhasil, itu merupakan kali pertama Arsenal tampil kembali setelah lima musim tanpa bermain di Liga Champions.

Baca Juga: Singgung Puasa Gelar Man United, Pogba Sebut Klubnya Menyedihkan

Performa apiknya membuat raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, tertarik mendatangkannya sebagai suksesor dari Marcelo yang akan hengkang di akhir musim ini.

Ketertarikan dari Real Madrid tersebut mendapatkan tanggapan dari eks pemain Chelsea, Pat Nevin.

Pat Nevin menilai bahwa Tierney dapat bermain di mana saja karena bakat dan kualiatas yang dimilikinya, termasuk bermain di Real Madrid.

Baca Juga: Lionel Messi Isyaratkan Pensiun, Pelatih Argentina Ogah Pusing

“Jika dia benar-benar bergabung dengan Real Madrid, maka saya yakin dia tidak akan kesulitan menyesuaikan diri di sana,” kata Nevin, dikutip BolaSport.com dari Football London.

“Dia tidak perlu waktu yang banyak dan lama untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri.”

“Kieran cukup bagus untuk bergabung dengan klub mana pun di dunia dan mencapai kesuksesan.”

Baca Juga: Rencana Cadangan PSG Andai Gagal Jadikan Zinedine Zidane sebagai Pelatih

Nevin juga membandingkan kualitas Tierney dengan bek saya Liverpool, Andrew Robertson, yang sama-sama berasal dari Skotlandia.

“Andy Robertson adalah full-back yang luar biasa, jadi saya tidak mengkritiknya dengan cara apa pun.”

“Saya mengatakan bahwa Kieran adalah pemain serba bisa yang lebih baik dari keduanya.”

“Ini mungkin pertama kalinya sejak Kenny Dalglish dan Graeme Souness pada 1980-an ketika kami memiliki dua orang Skotlandia yang mampu bermain untuk tim terbaik,” ujar Nevin mengakhiri.