Stats Perform
·25 Maret 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·25 Maret 2022
Sepakbola sudah hidup sejak lama di Indonesia, dan kompetisi baru benar-benar diselenggarakan pada 1931 dengan tema Perserikatan. Kala itu, tujuh klub menginisiasi kompetisi tersebut, sekaligus membentuk PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia), di Yogyakarta.
Mereka antara lain PSIM Yogyakarta, VIJ Jakarta yang kini menjadi Persija, BIVB Bandung (Persib), IVBM Magelang atau PPSM Magelang, MVB Madiun (PSM Madiun), Persebaya yang dulu bernama SIVB, dan VVB Solo (kini Persis).
Pada edisi pertama Perserikatan yang masih berstatus amatir, VIJ berhasil keluar menjadi pemenang dan berhasil menjadi pengoleksi gelar terbanyak, dengan menjadi juara dalam sembilan edisi Perserikatan.
Kompetisi Indonesia pun selalu mengalami perubahan nama, dari mulai bertajuk Kejurnas PSSI, Divisi Utama, hingga akhirnya Perserikatan dan Galatama (yang mulai digelar 1979) dilebur menjadi satu, menjadi Liga Indonesia, pada 1994.
Perubahan zaman, penyesuaian dan turbulensi sepakbola Indonesia membuat kompetisi juga berulang kali berubah tajuk. Divisi Utama sebagai Liga Indonesia bertahan hingga 2007, karena musim berikutnya lahir Indonesia Super League (ISL).
Dualisme sempat melahirkan Liga Primer Indonesia (IPL), dan sepakbola Tanah Air kembali 'berdamai' ada 2014, hingga setahun berselang konflik kembali hadir dari Kemenpora yang berujung pembekuan dari FIFA, dan akhirnya era baru kembali lahir pada 2017, dengan nama Liga 1 di kasta teratas, Liga 2 di kasta kedua.
Jika dirunut sejak 1931, maka pengoleksi gelar terbanyak adalah Persija, dengan sebelas titel. Disusul oleh Persebaya Surabaya dengan delapan gelar, lalu Persib Bandung bersama Persis Solo, yang sama-sama mengoleksi tujuh gelar.
Jika dirunut sejak 1994, atau ketika kompetisi Indonesia telah memasuki babak liga, maka tidak ada tim yang benar-benar dominan selalu menjadi raja klasemen. Persipura Jayapura boleh dibilang yang terbaik, karena menjadi juara pada empat edisi.
Sementara tim-tim lain yang sanggup meraih gelar kampiun lebih dari sekali antara lain Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya. Sriwijaya FC sebenarnya dua kali jadi raja klasemen, namun pada 2011/12, Indonesia Super League tempat mereka bermain tak dianggap sebagai kompetisi resmi.
Musim tersebut memang menjadi tahun kelam karena muncul kompetisi breakaway, hingga akhirnya Liga Primer Indonesia diberi status sebagai kompetisi yang diakui karena dualisme. Semen Padang menjadi juara edisi tersebut.
Di tengah jalan musim 2013, turbulensi kembali terjadi dan ISL malah kembali dijadikan sebagai kompetisi yang diakui. Barulah pada 2014, terjadi unifikasi liga setelah keadaan mulai membaik dan Persib mampu menyudahi dahaga gelar mereka di musim tersebut, di mana ISL dibagi dengan format dua wilayah.
Masa kelam kompetisi Indonesia yang terjadi pada 2015 bukan kali pertama. Sebagai pengingat, 2015 kompetisi tidak bisa dijalankan karena sanksi FIFA, namun pada 1997/98 kompetisi juga tidak bisa diselesaikan karena Indonesia sedang menghadapi masalah politik, yang membuat tidak kondusif.
Sementara pada musim 2020, kompetisi terpaksa dihentikan ketika pertandingan baru berjalan tiga pekan. Hal itu disebabkan pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia juga masuk ke Indonesia.