Stats Perform
·29 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·29 April 2022
General manager Inter Milan Giuseppe Marotta membeberkan cerita sebenarnya penjualan Romelu Lukaku ke Chelsea dan Achraf Hakimi ke Paris Saint-Germain di bursa transfer musim panas lalu.
Keduanya merupakan andalan Nerazzurri di bawah kepemimpinan Antonio Conte.
Kedua sosok ini pula jadi bagian integral dari keberhasilan Inter merengkuh Scudetto setelah nirgelar selama sedekade lebih.
Lukaku beberapa kali dihubungkan dengan potensi kepulangan ke Giuseppe Meazza, sementara Hakimi juga berkali-kali dirumorkan bakal angkat kaki dari ibu kota Prancis.
"Persamaan 'semakin banyak Anda belanja, semakin sering Anda menang' itu tidak selalu valid. Selalu ada kejutan besar, dengan kepergian pelatih perengkuh Scudetto dan beberapa pemain penting," buka Marotta.
"Selain [Christian] Eriksen yang tidak beruntung, Lukaku dah Hakimi telah mengungkapkan keinginannya untuk hengkang demi mendapatkan pengalaman di liga lain," bebernya.
"Namun, kami memiliki soliditas kepemilikan di belakang kami dan faktanya bahwa transfer-transfer itu yang bikin kami menjamin keberlanjutan klub," ulas Marotta.
"Lalu, kami mencoba membangun tim kompetitif dan menerapkan mentalitas juara dan saya ingin mengatakan bahwa kami beruntung memilih pelatih muda seperti [Simone] Inzaghi, yang sangat responsif terhadap apa yang kami minta," ungkapnya.
"Kami bahagia dengan hasil-hasil di musim ini, berharap kesuksesan. Kami berutang pada budaya kerja, kompetensi struktur dan soliditas klub ini," pungkas Marotta.