Buntut Serangan Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moscow Pilih Mundur dari Jabatannya | OneFootball

Buntut Serangan Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moscow Pilih Mundur dari Jabatannya | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Skor.id

Skor.id

·1 Maret 2022

Buntut Serangan Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moscow Pilih Mundur dari Jabatannya

Gambar artikel:Buntut Serangan Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moscow Pilih Mundur dari Jabatannya
  • Pelatih Lokomotiv Moscow, Markus Gisdol, mundur dari jabatannya pada Selasa (1/3/2022).
  • Serangan yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina menjadi alasannya mengambil keputusan ini.
  • baru menangani Lokomotiv Moscow pada Oktober lalu.

SKOR.id - Markus Gisdol memilih mundur dari jabatannya sebagai pelatih Lokomotiv Moscow setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina berdampak ke seluruh aspek kehidupan, termasuk olahraga dan khususnya sepak bola.


Video OneFootball


FIFA dan UEFA bahkan melarang timnas dan klub dari Negeri Beruang Merah itu untuk mengikuti kompetisi.

Pada Selasa (1/3/2022), Markus Gisdol memutuskan menaruh jabatannya sebagai pelatih Lokomotiv Moscow akibat hal ini.

Padahal pelatih berusia 52 tahun asal Jerman itu baru menangani Lokomotiv Moscow pada Oktober tahun lalu.

Gambar artikel:Buntut Serangan Rusia ke Ukraina, Pelatih Lokomotiv Moscow Pilih Mundur dari Jabatannya

Markus Gisdol mundur dari jabatannya sebagai pelatih Lokomotiv Moscow lantaran invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak bisa memenuhi panggilan dari negara yang pemimpinnya bertanggung jawab dalam perang," kata Gisdol dilansir Mirror.

"Itu tidak sesuai dengan nilai-nilai saya, itulah mengapa saya langsung mundur dari jabatan saya sebagai pelatih Lokomotiv Moscow," dia menambahkan.

Karier kepelatihan Markus Gisdol dimulai pada 1997 lalu saat dirinya menangani tim bernama TSV Salach.

Setelah itu ia berpindah-pindah klub termasuk Hoffenheim, Hamburg SV, FC Koln, dan terbaru Lokomotiv Moscow.

Kiprahnya di Rusia tak terlalu bagus setelah hanya memenangkan tiga dari 12 pertandingan selama ia menjabat.

Lihat jejak penerbit